Sirih Merah Semakin Langka, Mahasiswa KKN Undip Ajak Warga Menanam Sirih Merah
Tangerang (26/7) Mahasiswa KKN Undip, Anastasia Amanda P.P melakukan kegiatan penanaman bibit sirih merah bersama beberapa warga RT 01/RW 11 Perumahan Kembang Larangan. Penanaman bibit sirih merah dilaksanakan pada pukul 08.00 – 10.00 WIB di pelataran rumah Ibu Mulyati.
Penanaman bibit sirih merah bertujuan untuk menjaga ketersediaan sirih merah serta memanfaatkan botol plastik bekas sebagai tempat penanaman. Setelah dilakukan penanaman bibit sirih merah, dilakukan sosialisasi mengenai cara merawat bibit sirih merah kepada warga supaya sirih merah dapat tumbuh dengan baik.
Sosialisasi dilakukan dengan pemaparan materi yang dijelaskan secara langsung oleh mahasiswa, didukung oleh pembagian modul cara menanam, merawat serta manfaat sirih merah kepada warga. Warga tampak antusias saat penanaman bibit sirih merah berlangsung, selain itu warga juga aktif bertanya mengenai kandungan senyawa yang terdapat di dalam daun sirih merah.
“Sirih merah diletakkan di tempat teduh dengan intensitas cahaya 60%-70%, jika terlalu banyak terkena sinar matarari maka batang akan cepat mengering. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan penyiraman cukup dilakukan sekali” ujar Anastasia Mahasiswa KKN Undip.
Sirih merah mengandung flavonoid, polevenolad, tannin dan minyak atsiri. Kandungan senyawa yang mendominasi yaitu senyawa alkaloid yang berfungsi sebagai antimikroba, antiseptik dan antiradang. Sirih merah dalam pengobatan tradisional banyak dimanfaatkan untuk pengobatan hipertensi, radang prostat, radang mata, maag, kanker payudara dan nyeri sendi.
“Sirih merah memang sudah jarang ditemukan di wilayah Kembang Larangan, maka dari itu saya sangat senang sekali dan berterimakasih kepada Anastasia yang sudah mengajak warga untuk menanam sirih merah. Saya harap nantinya warga dapat memanfaatkan hasil penanaman untuk obati berbagai penyakit maupun untuk diolah menjadi produk hand sanitizer guna memutus rantai penyebaran Covid-19” ujar Ibu Cathrin selaku ibu RT.
Diharapkan nantinya tanaman sirih merah hasil penanaman dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang sudah ada maupun penyakit baru yang akan datang di masa depan, serta dapat diolah oleh warga menjadi sebuah produk hand sanitizer yang memiliki efektifitas serupa dengan etanol.
Oleh: Anastasia Amanda P.P
Biologi / Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro
#KKNtimIIperiode2020 #p2kknundip #lppmundip #undip