OBAT UNTUK UKM YANG MENGALAMI KELUMPUHAN

Pisangan Timur, Pulogadung (01/08/2020)-. Corona virus terbaru atau yang sering kita dengar sebagai Covid19 tersebar luas di seluruh penjuru dunia. Penyebaran ini melumpuhkan banyak sector kehidupan. Setiap orang pun turut berpikir untuk dapat bertahan dikala pandemic ini, namun tidak sedikit yang berpikir untuk menyerah dalam situasi ini.

Sektor yang paling lumpuh di dalam negeri dari masa pandemi ialah sektor perekonomian, khususnya Usaha Mikro Kecil (UKM). Kelumpuhan ini pun dirsakan secara bertahap yaitu, mulai dari berkurangnya jumlah pelanggan karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), lalu harus tetap mengeluarkan biaya untuk produksi, dan yang terakhir ialah gulung tikar karena tidak mampu untuk bertahan karena tidak adanya pemasukan dari kegiatan perdagangan.

Melalui KKN TIM II Undip 2020, mahasiswa diharapkan dapat mengatasi masalah dimasyarakat dan bersama-sama berupaya melakukan pencegahan Covid 19 serta mengantisipasi dampak Covid 19. Mahasiswa juga harus berpikir dan bekerja sesuai dengan bidang pengetahuan dan background keilmuannya agar dapat memberikan solusi secara Ilmiah dan tetap sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang diberlakukan oleh pemerintah.

Dalam pelaksanaannya, saat ini mahasiwa Undip yang menjalankan KKN di Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, DKI Jakarta berusaha memberikan solusi untuk UKM yang terdampak pandemic Covid19. Solusi yang diberikan merupakan cara UKM beradapatasi dikala pandemic ini yang tentunya sesuai dengan protocol kesehatan yaitu door to door dan penyebaran informasi yang bekerja sama dengan Kelurahan Pisangan Timur. Penyelesaian masalah ini terangkum menjadi enam point, yaitu :

  1. Pola Hidup Bersih dan Sehat, kedua hal ini dianjurkan untuk konsumen ataupun pemilik dan staff bisnis untuk menghindari penyebaran Covid19.
  2. Berpikir Inoviatif dan Kreatif, melalui pola pikir seperti ini pengusaha dapat memperoleh peluang keberhasilan penjualan yang baru.
  3. Pergeseran Strategi, pemilik UKM harus bisa membaca kebutuhan konsumen dengan tingkah laku mereka yang baru.
  4. Offline to Online, kebijakan Work From Home yang diterapkan oleh pemerintah membuat semua orang beraktivitas dengan gadget, oleh karena itu adaptasi digital marketing emnjadi sangat vital dikala pandemic ini.
  5. Kolaborasi antar pihak, kerjasama dengan pemerintah sangat dibutuhkan untuk penambahan modal produksi yang harus terus berjalan.
  6. Cashless, penggunaan transaksi non tunai melalui dompet digital dapat mengindari kontak fisik melalui uang fisik yang beredar.

Penulis : Silvia (FEB/Universitas Diponegoro)

Editor : Ir. Sutrisno,MP