Antara Sudah Risih atau Yakini Konspirasi? Masyarakat Tak Lagi Ikuti Protokol, Mahasiswa UNDIP Inisiasi Edukasi Masyarakat Kelurahan Pai melalui Fakta Pemetaan Kerentanan COVID-19

Makassar (01/08) Sudah dengar kalau katanya Pandemi COVID-19 hanya tipuan belaka? Benar ataupun tidak, “Pandemi COVID-19” tidak semerta-merta menghalangi mahasiswa UNDIP untuk melaksanakan dharma pengabdian terhadap masyarakat meski keadaan menuntut pemberlakuan social distancing, penggunaan masker, dan budaya rajin mencuci tangan. Ratusan mahasiswa tergabung dalam program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Pulang Kampung TIM II Universitas Diponegoro dengan Tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)” membawa dua programnya untuk dilaksanakan di kampung halaman masing-masing. Salah satunya yakni mahasiswi UNDIP Teknik Geologi 2017 yang mengaku telah menganalisis perilaku masyarakat di sekitar Kelurahan Pai, Kabupaten Biringkanaya, Kota Makassar.

“Ini antara nggak paham, risih, sudah bosan, atau memang percaya konspirasi sih…” Ujar Meliana Atmika selaku mahasiswi UNDIP Tim KKN II 2020 yang mengamati banyaknya warga yang semakin hari justru semakin mengabaikan protokol kesehatan. Tidak terelakkan lagi, sudah begitu banyak perdebatan terkait keraguan masyarakat terhadap eksistensi COVID-19. Ditambah dengan kejenuhan mengikuti protokol berbulan-bulan, kurangnya penghasilan, keterdapatan kabar yang simpang siur, penolakan pribadi terhadap COVID-19, atau sekedar “risih” jika harus selalu memakai masker. Bahkan praktek pengabaian protokol Kesehatan sudah terlihat lazim pada titik-titik keramaian terutama pasar dengan tingkat keterlibatan warga mencapai ratusan hingga ribuan orang setiap harinya. Hal ini sangat disayangkan terutama dengan hasil analisa yang menunjukkan kebanyakan pelaku justru merupakan pedagang yang melepas masker karena merasa sulit berbicara atau sulit didengar, Sabtu (18/7/2020).

Peningkatan kesadaran untuk kembali menerapkan perilaku sesuai protokol kesehatan sangat penting untuk mengurangi “pembludakan” angka positif COVID-19 di Indonesia, khususnya Kota Makassar yang termasuk sebagai 5 (lima) Zona Merah teratas. Hal ini diupayakan dengan pemetaan kerentanan COVID-19 di area Kelurahan Pai dengan menggunakan parameter berupa kepadatan penduduk, jumlah dan sebaran lokasi fasilitas publik, sebaran tata guna lahan, sebaran korban positif COVID-19, sebaran PDP, serta sebaran ODP. Pihak Kelurahan Pai pun sangat suportif dalam pelaksanaan program dengan menyediakan basis data sensus serta wilayah terdampak.


Hasil pemetaan kemudian akan diberikan dan dijelaskan pada pihak Kelurahan dan masyarakat sekitar serta kemudian dapat difungsikan sebagai alat edukasi jangka panjang dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bencana COVID-19 yang cenderung masih disepelekan karena minimnya pengetahuan dan kurangnya kepercayaan terhadap sumber-sumber tidak bertanggung jawab. Harapannya, hasil program dan koordinasi dengan pihak pejabat setempat dapat memberikan pengaruh baik kepada masyarakat sekitar terutama terkait keberlanjutan pandemik COVID-19.
#KKNTimIIPeriode2020
#P2KKNUndip
#LPPMUndip
#Undip
#KKNIndonesiaTimur
#EWAKOMAKASSAR
Penulis:
Meliana Atmika (21100117140048)
Mahasiswi Jurusan Teknik Geologi UNDIP 2017
Editor: Diar