MEMANFAATKAN BAHAN ALAMI DISEKITAR RUMAH,MAHASISWA UNDIP MEMBUAT HANDSINITIZER ALAMI TANPA ALKOHOL

SEMARANG- Universitas Diponegoro menerjunkan mahasiswa KKN Tim II Undip periode 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juli-15 Agustus 2020 dengan tema “pulang kampung” dengan maksud melakukan kegiatan KKN kali ini yang bertemakan pulang kampung atau melakukan kegiatan disekitar rumah sendiri khususnya dikelurahan banyumanik kota semarang.Pelaksanaan yang dilakukan oleh Faiq,mahasiswa jurusan Teknik Kimia mendukung kebijakan langkah pemerintah untuk menjaga kebersihan diri dalam menghadapi era baru yang disebut new normal dengan melakukan program kegiatan kedua yaitu pembuatan handsinitizer alami tanpa alkohol

Dalam era ini,selalu diingatkan akan hal kebersihan diri dimanapun sedang berada dengan selalu mecuci tangan menggunakan sabun ataupun jika tidak ada air pilihan lainya yaitu menggunakan handsinitizer dikarenakan virus covid-19 yang dapat hinggap dan bertahan hidup dibenda benda mati seperti pada alumunium yang bisa bertahan hingga 8 jam,besi 4-8,kayu 4 hari,kaca 4 hari,dan kertas uang hingga 5 hari lamanya.Handsinitizer sedang sangat dicari dikalangan masyarakat saat ini,peminat yang sangat banyak membuat harga dipasaran semakin mahal dan bahan utama etanol dalam handsinitizerpun semakin sulit dicari,maka dari itu dibutuhkan alternatif lain untuk pembuatan handsinitizer.Sebagai mahasiswa kkn saya mencari solusi dengan memanfaatkan bahan alami sekitar rumah sebagai pengganti etanol dalam handsinitizer,sudah sejak dulu rumah tangga didaerah RW 05 banyumanik semarang ini yang banyak menanam tanaman obat daun sirih dan juga kemangi.Dan dengan memanfaatkan bahan sekitar rumah,saya membuat program kerja kedua saya yaitu pembuatan handisnitizer alami menggunakan 3 bahan utama yaitu daun sirih,daun kemangi,dan jeruk nipis

Daun sirih merupakan salah satu alternatif pembuatan handsinitizer alami,dikarenakan mekanisme kerja kandungan ekstrak daun sirih sendiri hampir sama dengan mekanisme kerja alkohol sebagai antiseptik.Daun sirih memiliki beberapa kandungan kimia seperti saponin,flavonoid,polifenol dan minyak atsiri.Pada senyawa saponin dapat bekerja sebagai anti mikroba,senyawa ini dapat merusak membran sitoplasma diding bakteri dan membunuh sel.Lalu pada senyawa flavonoid memiliki mekanisme kerja mendenaturasi protein sel dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi.Setelah itu bahan kedua yaitu daun kemangi,pada kandungan daun kemangi memiliki kandungan kimia tanin dan minyak atsiri. Pada senyawa tanin mempunyai aktifitas antiflamasi,astrigen,dan anti septik.Sedangkan minyak atsiri daun kemangi memiliki efek anti mikroba dan sebagai pewangi alami yang nantinya bisa mengurangi bau daun sirih yang bisa dikatakan cukup menyengat.Lalu bahan yang terakhir yaitu jeruk nipis.Diantara berbagai macam jeruk,jeruk nipis mengandung paling banyak flavonoid dan sebagai antioksidan.Antioksidan dalam jeruk nipis ini sangat bermanfaat ketika ekstrak daun sirih yang telah dipanaskan dan didiamkan akan merubah warna ekstrak tersebut menjadi coklat dikarenakan ada proses oksidasi anatara ektrak tersebut dengan udara maka dari itu jeruk nipis dapat mengembalikan warna handsinitizer menjadi lebih cerah.

Pembuatan handsinitizer ini saya lakukan pada minggu ke 4 dan saya bagikan kepada tempat ibadah sekitar rumah yaitu 3 masjid 1 mushola, diantaranya masjid RT 01,04,06 dan mushola pada RT 07.Meskipun sosialisasi kepada masyarakat sekitar dilakukan secara online,saya mencarai solusi dengan cara membuat video tutorial membuat handsinitizer tersebut dan saya kirimkan pada group whatsapp RW 05 Banyumanik Semarang.Dengan begitu handsinitizer alami ini bisa dibuat oleh warga sekitar rumah dengan mudah,efisien,dan murah. “ Handsanitizer dengan bahan alami ini cocok karena harga handasanitizer di pasaran cukup mahal dan beberapa orang memiliki kulit yang cukup sensitif karena handisinitizer biasa mengandung alkohol” komentar Muhadi, Ketua RT 01 RW 05 Banyumanik Semarang.

Oleh: Muhammad Faiq Husaini (Teknik Kimia 2016)
Editor: Dr. Ir. Suryanti., MPi