Jangan Remehkan Tempe ! Mahasiswa UNDIP Kenalkan Warga Cara Membuat Tempe dan Berikan Jurus-Jurus UMKM dalam Menghadapi COVID-19
PEDALANGAN, 25 Juli 2020 ‒ Virus Covid-19 tidak menyurutkan mahasiswa UNDIP dalam melaksanakan kegiatan KKN Tim II Tahun 2020. Tim Pengabdian KKN yaitu Dr. Dra Wilis Ari Setyani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan beserta mahasiswa KKN Tim II Tahun 2020, Agustina Cahya Kusmita, Dary Nugraha Gotama Putra, Putri Berlianty Ayu Kustiana, dan Yumna Rahmdias Hanifa memperkenalkan cara pembuatan tempe secara mandiri kepada Kader-Kader Posyandu RW 02 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Kegiatan tersebut dilakukan pada Sabtu, 25 Juli 2020 yang bertempat di Balai RW 02 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan media video proses pembuatan tempe, memberikan produk tempe, dan memberikan poster yang berisi proses pembuatan tempe.
Kegiatan sosialisasi ini telah disambut dengan baik oleh Ibu RW 02 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dan Ibu-Ibu Kader Posyandu RW 02 yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan KKN Tim II Tahun 2020 di masa Pandemi Covid-19. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajarkan kepada Ibu-Ibu Kader Posyandu RW 02 Kelurahan Pedalangan cara pembuatan tempe secara mandiri di rumah tanpa menggunakan bahan-bahan campuran. Apalagi tempe merupakan makanan tradisional dan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi masyarkat Indonesia yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Tempe mengandung berbagai elemen yang berguna bagi tubuh yaitu asam lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan. Tempe juga memiliki beberapa khasiat diantaranya adalah menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengandung zat besi yang bersifat antioksidan sehingga dapat menurunkan tekanan darah, memiliki sifat antioksidan yang dapat menolak kanker, dan masih banyak lagi. Tempe ini juga tentunya sangat bergizi yang diperuntukan untuk kesehatan ibu dan anak. Tempe juga dapat dijadikan salah satu peluang usaha yaitu dapat mendirikan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dikarenakan merupakan makanan favorit masyarakat, memiliki nilai gizi yang tinggi, dan pembuatannya pun mudah. Selain itu, tempe juga dapat diolah menjadi makanan bervariasi lainnya seperti sempolan tempe dan rolade tempe yang dapat dijadikan sebagai PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada kegiatan Posyandu.
Kegiatan sosialisasi tersebut juga dihadiri langsung oleh Ibu Sugiyarto yang merupakan Ibu RW 02 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang yang sangat mengapreasiasi mahasiswa dalam kegiatan mensosialisasikan cara pembuatan tempe yang asli dan higienis. Selain itu, kegiatan sosialisasi tidak berhenti pada memperkenalkan cara membuat tempe saja tetapi juga mahasiswa memberikan jurus-jurus atau tips bagi UMKM dalam menghadapai Covid-19. Mengingat bahwa Virus Covid-19 ini juga berdampak pada kegiatan usaha atau UMKM, yang mana pada RW 02 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang ini telah memiliki UMKM Kerupuk Kulit. Jurus-Jurus atau tips bagi bisnis UMKM dalam menghadapi Covid-19 agar tetap bertahan yaitu melakukan negosiasi dengan pihak bank, merencanakan kembali anggaran, pemasaran secara digital, beradaptasi, berkreasi, dan berinovasi, serta memperhatikan standar kualitas produk dengan menggunakan media poster yang disosialisasikan secara langsung kepada Ibu-ibu Kader Posyandu RW 02 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Oleh : Agustina Cahya Kusmita, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Administrasi Bisnis
DPL : Dr. Dra Wilis Ari Setyani, M.Si
KKN TIM II TAHUN 2020
‒BERSAMA MEMBERI MAKNA‒