HADAPI BERITA HOAX DENGAN 3T(TANGGAP, TELAAH, TELITI)
Yogyakarta (1/8) – memulai tatanan baru di era adaptasi kebiasaan baru telah terasa di kota Yogyakarta, khususnya di RT 28 /09 Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta. Segala hal yang berkaitan dengan protokol dan prosedur memulai tatanan baru secara mudah di akses dan di sebarluaskan guna mendapatkan suatu informasi yang ter-up to date. Mulai dari media sosial hingga media cetak merupakan sarana sebagai penambah informasi bagi warga masyarakat guna mengetahui segala perkembangan dan perubahan yang ada. Sayangnya, keadaan seperti ini kerap kali dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab guna membelokkan fakta yang ada. bukan tanpa maksud, yang pasti sudah untuk memecah belah persatuan antar sesama. Bukan hal yang sulit untuk kita mencegah penyebaran berita yang tidak benar oleh oknum-oknum jahat yang ingin merusak persatuan bangsa. Dengan kerjasama dan kepedulian antar sesama sekiranya dapat membuat berita-berita miring dapat disingkirkan di keadaan yang sangat rawan seperti sekarang ini.

Informasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting di era seperti ini. Terlebih, memantau keadaan yang ada guna mengetahui perkembangan merupakan keharusan bagi seluruh warga masyarakat. Di lingkungan RT 28/09 Rejowinangun, Kotagede, Yogakarta contohnya, guna meningkatkan kepedulian untuk mencegah penyebaran berita Hoax, maka diadakan suatu pencerdasan untuk warga masyarakat melawan berita hoax yang dilakukan penulis sebagai mahasiswa Undip dalam program pengabdian masyarakat. Pencerdasan ini merupakan suatu bentuk pengabdian masyarakat dengan cara sosialisasi. Informasi mengenai permasalahan dan penyelesaiannya di tuangkan dalam media cetak seperti poster dan brosur sebagai sarana perantara informasinya. Tidak hanya dengan itu, sosialisasi secara door to door juga dilakukan guna menambah efektifitas penyampaian informasi terhadap warga RT 28/09 Rejowinangun Kotagede Yogyakarta. Dalam pencerdasan masyarakat tersebut, penulis menggunakan langkah 3T yang merupakan singkatan dari Tanggap, Telaah dan Teliti. Maksudnya, setiap berita yang diterima oleh warga RT 28/09 Rejowinangun, hendanya masyarakat di tuntut untuk tanggap menghadapi berita tersebut dengan menelaah isi berita dan meneliti kebenaran/kevalidan dari informasi yang di dapat. Untuk mewujudkan gerakan 3T tersebut, dibuatlah poster dengan substansi bagaimana mencegah berita hoax yang dapat di lakukan dengan 5 cara sederhana yaitu mengembangkan rasa pengetahuan, berhati-hati dengan judul provokatif, memperhatikan gambar, periksa keaslian berita dengan sumber terpercaya, dan melaporkan dugaan penyebaran berita hoax kepada lembaga Kominfo.

Pencerdasan masyarakat ini berlangsung baik, sebab warga RT 28/09 Rejowinangun antusias dan giat dalam melaksanakan gerakan 3T tersebut guna melawan berita hoax yang tersebar.
Penulis : Ajeng Triana Ningrum
Editor : Hendrik A.S.