Mahasiswi Undip Berikan JALANGKUNG Untuk Angkat Perekonomian Warga Wonogiri Akibat Pandemi Covid 19
Wonogiri (02/08) : Pandemi covid 19 yang menyebar cepat ke seluruh dunia telah berdampak melemahnya perekonomian secara global. Wabah yang awalnya muncul di Wuhan China sejak Desember 2019 telah membawa dampak pada munculnya resesi ekonomi di banyak negara. Di Indonesia dampak pandemi juga terasa hampir ke seluruh negeri, tidak terkecuali di Kabupaten Wonogiri. Hilangnya mata pencaharian utama, menyebabkan pemenuhan kebutuhan pokok warga sekitar menjadi sulit, khususnya di Dusun Ngasinan Desa Wonoharjo Kabupaten Wonogiri, anjuran untuk bekerja dari rumah (work from home) membuat aktivitas warga menjadi terhambat apalagi bagi masyarakat dusun Ngasinan yang mayoritas mata pencaharian utama penduduknya adalah sebagai pedagang. Akibat pembatasan sosial telah menyebabkan pendapatan masyarakat berkurang, yang berdampak pada kemampuan konsumsi keluarga.
Pada bulan Juli 2020 Universitas Diponegoro menerjunkan mahasiswa/i dari berbagai jurusan untuk mengikuti kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang tersebar di berbagai Kabupaten/Kota di Indonesia. Dengan bertemakan “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) KKN kali ini berbeda dari KKN sebelumnya, karena mahasiswa diterjunkan ke daerah asal masing-masing mahasiswa. Hal unik yang ditemui selama masa KKN yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seorang mahasiswi dari jurusan Ilmu Ekonomi dan studiPembangunan yang biasa dipanggil Inar dengan program kegiatan yang memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di desanya melalui kegiatan Jalangkung. Jalangkung atau singkatan dari jangan lupa nanam kangkung merupakan kegiatan untuk mengedukasi ibu rumah tangga dalam membudidayakan sayuran sebagai dampak dari penurunan pendapatan akibat pandemi covid 19.
Menurutnya budidaya sayur kangkung sangat cocok untuk diterapkan pada masa pandemi sekarang ini. “Selain sangat mudah dibudidayakan, pertumbuhan kangkung sangat cepat dan tentunya mampu digunakan oleh ibu rumah tangga sebagai lauk” tuturnya. Didukung dengan kondisi geografis dusun Ngasinan yang berada dibagian utara Kabupaten Wonogiri, sangat cocok lahannya untuk bercocok tanam. “Tanah yang subur dan kebutuhan air yang cukup menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program ini” lengkapnya.
Tahapan program yang dilakukan diawali dengan memberikan satu polybag lengkap beserta bibit kangkung yang sudah tumbuh. Pemberian satu polybag ini bertujuan sebagai media edukasi agar ibu-ibu mau membudidayakan sayuran. “Terkadang tidak semua ajakan dan program yang telah disusun mahasiswa dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, untuk mengantisipasi itu, saya memberikan sebuah hadiah berupa satu polybag lengkap dengan benih kangkung yang sudah tumbuh” ujarnya. Strategi awal untuk mengajak ibu-ibu adalah dengan memberikan hadiah, karena dengan strategi ini mereka akan senang sehingga dapat menerima kehadiran mahasiswa KKN di desanya. Pelaksanaan program ini dilakukan dari rumah ke rumah mengingat anjuran untuk physical distancing masih cukup ketat. Hal tersebut tidak menghentikan langkahnya untuk memberdayakan ibu-ibu di desanya dengan langsung mendatangi warga dari pintu ke pintu.
Oleh : Salwinar Aprin Nitami (Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan)
Dosen Pembimbing : Dra. Puji Astuti M.Si