Perluas Pasar Ditengah Pandemi Covid-19, Mahasiswa KKN Undip Adakan Pelatihan Pembuatan Variasi Produk Gula Aren

Purworejo (2/8)-Produk gula aren yang di produksi oleh produsen gula tradisional yang tidak memiliki variasi menyebabkan permintaan atas gula aren tradisional tersebut tidak banyak. Transaksi jual beli yang hanya dilakukan oleh produsen dengan tengkulak menyebabkan harga dari gula aren tersebut juga rendah yaitu di kisaran Rp.13.500-Rp14.000. Hal ini tentu saja menyebabkan pendapatan produsen gula aren juga minim. Sedangkan harga gula aren tradisional jika sudah di tangan konsumen bisa mencapai Rp.20.000.

Oleh karena itu perlu adanya inovasi dalam produk gula aren serta pemasaran dari produk gula aren tersebut. Terlebih di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang,permintaan atas gula aren tradisional menurun drastis. Oleh karena itu,KKN Tim II Undip 2020 mengadakan program pelatihan pembuatan variasi produk gula aren jahe serta pemasaran secara online kepada produsen gula aren tradisional di wilayah Desa Sedayu.

Mahasiswa KKN sedang membimbing produsen gula aren tradisional

Program ini dilaksanakan oleh Handy Adyatma mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. Program dilaksanakan selama 2 pekan yaitu dari 20 Juli sampai 2 Agustus 2020. Metode yang digunakan adalah pelatihan secara door to door di rumah produsen gula aren tradisional. Para produsen menyambut baik program ini dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan.

Proses pembuatan yang relatif mudah sehingga para produsen dengan mudah memahami cara pembuatan produk tersebut. Air nira yang sudah dikumpulkan kemudian dimasak sambil terus diaduk hingga menjadi gula aren. Setelah menjadi gula aren,gula tersebut dimasak kembali dengan campuran air perasan jahe hingga mengkristal menjadi serbuk gula aren jahe.

Proses pemasakan air nira

Program ini dilaksanakan dengan dukungan penuh dari pihak desa yang mana diharapkan dapat membantu para produsen gula aren tradisional memperluas pasar ditengah pandemi Covid-19 serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan yang merupakan salah satu tujuan dari SDGs.(Handy Adyatma/Akuntansi)

Editor : Abdi Sukmono