‘LUMBUNG RW’ SOLUSI UNTUK WARGA KORBAN PHK, BENTUK KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA

Desa Magelung, Kabupaten Kendal (02/08/2020)– Di tengah kondisi pandemi yang kian mewabah ini, tentunya banyak kerugian yang tengah dialami masyarakat, salah satu dampaknya yaitu pada sektor ekonomi. Banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaannya karena perusahaan-perusahaan mengalami kebangkrutan secara finansial. Akibatnya, banyak orang yang kesusahan untuk mencukupi kebutuhannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengingat kebanyakan warga di Desa Magelung khususnya di RW 13 merupakan warga dengan tingkat kelas ekonomi menengah ke bawah, dampak dari adanya pandemi tentu sangat terasa oleh para warga. Apalagi mayoritas warga di desa ini adalah pekerja/buruh pabrik. Tak sedikit dari mereka yang di rumahkan ataupun diberhentikan karena perusahaan tak lagi mampu membayar.

Dari sinilah tercetus ide untuk menerapkan program yang bernama “Lumbung RW 13”. Awal terbentuknya dari program ini berawal ketika seorang mahasiswi Universitas Diponegoro yang tak sengaja melihat kejadian di salah satu daerah yang menerapkan program tersebut. Lumbung RW 13 itu sendiri merupakan suatu program yang bertujuan untuk membantu sedikit dari beban para warga khususnya di RW 13 yang terkena dampak ekonomi pada saat pandemi ini. Dimana sasaran dari program ini harus tepat sasaran yaitu diperuntukkan bagi orang yang kesusahan dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Program ini sangat tepat dijalankan pada masa sekarang ini karena memiliki banyak manfaat selain sebagai bentuk peduli terhadap sesama, namun pastinya juga untuk membantu saudara-saudara kita yang masih merasakan beratnya untuk mencari makan dalam kesehariannya. Selain itu juga untuk mengurangi adanya potensi munculnya suatu kejahatan. Karena program ini dinilai sangat efisien untuk membantu warga, maka diterapkanlah di daerah tempat tinggalnya.

Sosialisasi Lumbung RW kepada warga
Kegiatan sosialisasi kepada warga

Program kerjanya cukup mudah dalam penyaluran Lumbung ini. Langkah awal dari penerapan program ini yang terpenting adalah sosialisasi. Sehingga para warga mengerti apa sih program ‘Lumbung RW 13’ itu. Ketika para warga mulai berdatangan untuk memberikan sedikit bantuan seperti sembako dan dalam bentuk lainnya, barulah kami sebagai pengurus Lumbung RW 13 mencari data bagi para mereka yang benar-benar terdampak dan membutuhkan dari adanya Lumbung ini. Setelah itu kami bagikan sesuai proporsi yang tepat dari hasil persediaan Lumbung yang masuk.

Pemisahan hasil Lumbung yang masuk.
Pendataan sementara pada saat ada sembako yang masuk ke persediaan Lumbung.

Harapannya seluruh warga RW 13 tidak lagi merasa terpuruk sendirian, namun kita akan selalu ada untuk mereka semua. Karena virus corona bukanlah sebagai penghalang bagi kita untuk stop berbuat kebaikan!

Oleh: Yolanda Safira Agustine (Akuntansi, FEB, Universitas Diponegoro)

Editor: Lusi Nur Ardhiani