Luar Biasa! Mahasiswi Sastra Inggris UNDIP Tidak Hanya Berbagi Masker Gratis Tapi Juga Berbagi Tips dan Trik Grammar untuk TOEFL, IELTS, serta Penulisan Artikel Ilmiah

Semarang (26/7/2020) – Masa pandemi merupakan masa yang sangat sulit bagi semua orang. Coronavirus tidak hanya memberikan dampak buruk bagi kesehatan namun juga memberikan dampak yang buruk dalam bidang ekonomi, pariwisata, maupun pendidikan. Oleh karena itu, Jihan Syahidah (21), mahasiswi Sastra Inggris Universitas Diponegoro ikut serta dalam tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu dalam bidang kesehatan dan pendidikan guna mengurangi problematika yang ditimbulkan selama pandemi. Dalam bidang kesehatan, penulis menggalakkan (GERMAS) Gerakan Masyarakat Sehat, edukasi COVID-19 secara umum, serta sosialisasi mengenai upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 yang nantinya akan diselingi dengan cara mencuci tangan yang benar serta pembagian masker untuk masyarakat marginal yang berlokasi pada Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, dalam bidang pendidikan, penulis membentuk webinar dalam aplikasi Zoom yang berisi tips dan trik grammar untuk menjawab berbagai macam persoalan grammar dalam TOEFL, IELTS, serta penulisan artikel ilmiah untuk guru, pelajar, serta mahasiswa.  Tips dan trik ini diberikan kepada guru untuk membantu dalam proses belajar mengajar dalam kelas sehingga guru dapat memberikan pemahaman yang jauh lebih mudah kepada murid.

Edukasi COVID-19 dilaksanakan untuk membantu masyarakat marginal supaya terhindar dari virus, Jum’at (24/7)
Poster edukasi GERMAS, Pencegahan COVID-19, dan cara mencuci tangan yang benar ditunjukkan pada warga, Jum’at (24/7)

            Edukasi mengenai COVID-19 dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu masyarakat marginal Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah supaya terhindar dari berbagai macam virus serta penyakit. Dalam kenyataannya, masyarakat marginal Kota Lama berprofesi sebagai pedagang asongan dan tukang becak yang bertempat tinggal di pinggir jalan Kota Lama tanpa hunian yang layak untuk ditempati. Tempat tinggal yang kotor, sanitasi yang kurang bersih, serta kurangnya kepedulian terhadap kebersihan menjadi salah satu alasan penulis turun tangan secara langsung untuk membantu warga marginal kota Semarang. “Kalau dibilang nyaman sih tidak, tapi penghasilan saya hanya sedikit. Makan saja susah bagaimana mau memikirkan kesehatan dan rumah yang nyaman”. Ujar Kaenu, seorang tukang becak. Edukasi ini dilakukan dengan berkeliling di sekitar jalanan kota Semarang pada Jum’at pagi (24/7/2020) sambil menemui beberapa orang yang hidup di pinggir jalan perkotaan seperti tukang becak, pemulung, dan peminta-minta. Selagi membagi nasi bungkus gratis dan masker para warga dijelaskan mengenai apa itu wabah COVID-19, awal mula terbentuknya virus, bagaimana cara penularannya, dan cara menghindari virus tersebut.

Mahasiswi Sastra Inggris UNDIP berkeliling untuk memberikan nasi bungkus dan juga masker, Jum’at (24/7).

            Dengan menggunakan poster serta pamflet, penulis menyampaikan berbagai protokol kesehatan yang harus ditaati selama pandemi terlebih masyarakat marginal Kota Lama rentan untuk terkena penyakit. Sambil berdiri di pinggir jalan, penulis menjelaskan berbagai macam gejala virus corona serta penularannya. Gejala tersebut diantaranya adalah sesak nafas, demam tinggi, suhu tubuh diatas 38 derajat celcius, batuk kering, mual, serta muntah. Selain itu, penularannya berlangsung melalui air liur, bersin, batuk, dan sentuhan. Setelah memberikan edukasi COVID-19, penulis kemudian memberikan 30 masker gratis dan makanan untuk mereka yang hidup di pinggir jalan. Dengan ini, mereka diajarkan mengenai cara menggunakan masker dengan benar. “Kalau begitu, berikan kami masker yang lebih banyak lagi mba”. Ujar Maemunah, seorang pedagang asongan. Meskipun begitu, sosialisasi dilakukan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak serta mencuci tangan dengan bersih setelah kegiatan berlangsung.

Selain berkecimpung dalam bidang kesehatan, penulis yang memiliki latar belakang sastra dan pendidikan melanjutkan program dalam bidang pendidikan yaitu dengan membentuk webinar tips dan trik grammar untuk guru, pelajar, maupun mahasiswa yang nantinya berguna dalam tes TOEFL, IELTS, maupun penulisan artikel ilmiah. Webinar tips dan trik grammar dibentuk dengan tujuan agar guru, pelajar, dan mahasiswa dapat diberikan pemahaman yang jauh lebih mendalam mengenai grammar itu sendiri mengingat penguasaan materi grammar menjadi salah satu hal yang krusial dan sangat penting untuk menghadapi berbagai macam permasalahan dalam bahasa Inggris. Dengan memahami materi grammar, seseorang dapat dengan mudah menguasai berbagai macam keahlian dalam bahasa Inggris seperti speaking, listening, reading, serta writing. Tips dan trik ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman tersendiri kepada para guru sehingga ilmu yang disampaikan dapat dipraktikkan dalam kegiatan belajar mengajar.  

Pelaksanaan webinar tips dan trik grammar pada Minggu ke-3 KKN, Minggu (26/7)

            Di masa pandemi ini, pelajar maupun mahasiswa memiliki kesulitan dalam belajar bahasa Inggris terutama karena bimbingan belajar bahasa Inggris ditutup untuk sementara waktu. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk membentuk webinar berbasis online yang terbuka untuk umum. Alhasil, webinar diikuti oleh guru Taman Kanak-Kanak, guru bimbingan belajar Variasi, siswa-siswi SMA 11, mahasiswi UDINUS, mahasiswi UNDIP, dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Webinar ini tidak hanya ditujukan kepada mereka yang tinggal di Semarang saja namun mereka yang tinggal di berbagai kota di Indonesia juga mengikuti webinar ini. Alhasil, terdapat 18 peserta dari berbagai kota Jawa Tengah dan seluruh peserta tips dan trik grammar antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan serta tertarik untuk mengikuti pembelajaran berikutnya. Webinar grammar ini nantinya akan berlangsung selama 3 minggu dengan pembahasan TOEFL pada minggu pertama, pembahasan IELTS pada minggu kedua, serta pembahasan mengenai penulisan artikel ilmiah pada minggu ketiga dengan berfokus pada penguasaan dan pengaplikasian materi grammar pada ketiga aspek krusial English for Specific Purpose (Bahasa Inggris untuk Tujuan Spesifik).

            Untuk materi TOEFL Structure itu sendiri, terdiri atas dua bagian yaitu pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 1-15 pertanyaan dan ekspresi tertulis sebanyak 16-40 pertanyaan dengan waktu yang diberikan 25 menit. Trik pertama yaitu peserta harus menguasai materi grammar yang sering muncul dalam TOEFL Structure yaitu word order, subject-verb agreement, to + infinitive, connectors, adjective + adverb, dan comparisons. Peserta tidak perlu menghafal seluruh materi grammar dalam bahasa Inggris karena hanya beberapa materi saja yang diujikan dalam TOEFL Structure.Setelah menguasai materi tersebut, peserta dilatih untuk memilih jawaban yang benar dalam waktu 15 detik setiap pertanyaan. Agar menghemat waktu, peserta dapat menghilangkan pilihan jawaban yang sekiranya tidak cocok dengan kata yang dibutuhkan dalam soal. Sebagai contoh, jika soal kekurangan subjek dalam kalimat maka peserta harus mengeliminasi semua pilihan ganda yang tidak mengandung subjek. Selain itu, yakinkan pada diri sendiri bahwa kalimat telah memiliki subjek dan predikat karena syarat utama dalam kalimat adalah kalimat memiliki subjek dan predikat. Selanjutnya, lihat makna dalam kalimat tersebut. Jika kalimat tersebut mengandung makna kontradiktif maka kalimat harus menggunakan kata penghubung kontradiktif seperti although, atau even though. Tips dan trik ini nantinya diharapkan dapat berguna dalam pengerjaan soal IELTS Writing dan penulisan artikel ilmiah dalam bahasa Inggris. Dengan ini, penulis dapat secara langsung berkecimpung tidak hanya dalam bidang kesehatan namun juga bidang pendidikan.

Author: Jihan Syahidah (13020117130061/FIB Sastra Inggris)
Editor: Dr. Ir. Suryanti, M.Pi.