Dukung Keberlangsungan UMKM di Tengah Pandemi, Mahasiswa KKN Undip Ajak Pengunjung Kedai Kopi #BeriJarakDulu dan Terapkan Kebiasaan Baru
Batu Tambun, Padang Lawas Utara (28/07/2020) – Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi mahasiswa Universitas Diponegoro untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), walaupun harus dijalankan di kampung masing-masing. Dengan tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Undip mendorong mahasiswanya untuk menghadirkan program yang inovatif dan solutif bagi masyarakat sekitar di tengah pandemi saat ini. Salah satu bentuk inisiasi yang ditunjukkan oleh mahasiswa KKN Undip adalah dengan memberikan dukungan kepada kedai-kedai kopi di desa Batu Tambun, Kab. Padang Lawas Utara.
Kedai kopi merupakan salah satu bentuk UMKM yang cukup berpotensi untuk dikembangkan oleh warga di desa Batu Tambun, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Hal ini dikarenakan posisi desa yang merupakan wilayah perkantoran pemerintah Kab. Paluta, sehingga kedai-kedai kopi biasanya akan ramai dikunjungi oleh staf/pegawai kantor di waktu istirahat dan jam makan siang. Tidak hanya itu, mengunjungi dan berkumpul di kedai kopi juga merupakan bagian dari rutinitas sebagian besar warga Kab. Paluta, terutama di desa Batu Tambun, terutama kalangan laki-laki, baik orang tua maupun anak muda, dan biasanya dilakukan sore hingga malam hari. Dengan cara inilah warga Batu Tambun saling menjaga silaturahmi, walau hanya sekadar berbincang ringan sambil menikmati hidangan kopi dan gorengan. Tidak heran, terdapat beberapa kedai kopi kecil milik warga desa Batu Tambun, yang berada tepat di depan atau samping rumah pemiliknya.
Pelaksana UMKM merupakan satu dari sekian banyak pihak yang merasakan dampak signifikan dari pandemi Covid-19, seperti jumlah pengunjung yang berkurang yang mengakibatkan turunnya angka pemasukan. Sama halnya dengan daerah lain, para pelaku UMKM kedai kopi di desa Batu Tambun pun mengalami hal yang serupa. Hal ini dikarenakan adanya imbauan di awal pandemi oleh pemerintah Kab. Paluta agar warga melakukan social distancing dan tidak membuat kerumunan. Sehingga, pengunjung kedai kopi dalam satu waktu maksimal berjumlah lima orang saja. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang cukup sulit bagi para pemilik kedai kopi, karena itu merupakan satu-satunya sumber penghasilan mereka.
Namun, kabar baiknya adalah, sejak Kab. Paluta dinyatakan masuk kategori zona hijau, pemerintah Kab. Paluta menyatakan mulai bersiap memasuki masa Adaptasi Kebiasaan Baru, yang artinya aktivitas perekenomian masyarakat bisa kembali berjalan sebagaimana biasanya, tetapi dengan memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan. Sebagaimana yang diamati oleh mahasiswa KKN Undip, kedai-kedai kopi di desa Batu Tambun sudah kembali beroperasi dengan normal dan mulai ramai pengunjung. Sayangnya, dikarenakan masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat setempat terkait Covid-19, aktivitas di kedai-kedai kopi di Batu Tambun di masa Pra-AKB belum memerhatikan pelaksanaan protokol kesehatan, terutama tidak adanya jarak yang cukup antar pengunjung yang duduk di kedai kopi. Hal inilah yang mendorong mahasiswa KKN Undip untuk menjalankan sebuah program kampanye #BeriJarakDulu, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kedai-kedai kopi.

Mahasiswa KKN Undip memasang poster imbauan bagi pengunjung kedai kopi agar melaksanakan protokol kesehatan
Sumber: Dokumentasi pribadi
Kampanye sosial yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN Undip ini bertujuan untuk mengajak pemilik dan pengunjung kedai kopi memulai kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker sebelum memasuki kedai kopi, membersihkan tangan dengan handsanitizer yang disediakan, tidak saling bersalaman antar pengunjung, tidak memegang area mata, hidung, dan mulut, dan yang terpenting adalah memberi jarak duduk antara sesama pengunjung minimal 1 meter. Pelaksanaan kampanye ini dijalankan dalam bentuk sosialisasi secara langsung kepada para pemilik kedai kopi terkait pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan serta apa resiko bagi bisnis mereka jika tidak memberlakukan protokol kesehatan tersebut. Mahasiswa KKN Undip juga menyampaikan pesan imbauan dalam bentuk poster yang ditempelkan di pintu masuk, yang ditujukan kepada pengunjung agar mengikuti protokol kesehatan sebelum memasuki kedai kopi. Selain itu, mahasiswa KKN Undip juga menyediakan handsanitizer di setiap kedai kopi, yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk menjaga kebersihan tangan mereka sebelum memasuki kedai kopi. Terdapat sebanyak 6 kedai kopi yang dibantu oleh mahasiswa KKN Undip dalam upaya menjalankan protokol kesehatan.

Sosiaslisasi kepada pemilik kedai kopi terkait pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan di tempat umum
Sumber: Dokumentasi pribadi

Penyediaan handsanitizer bagi pengunjung di kedai-kedai kopi oleh mahasiswa KKN Undip
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Kampanye #BeriJarakDulu ini mendapatkan respons positif dari kedua belah pihak, baik pemilik kedai kopi maupun pengunjungnya. Ajakan tersebut disambut dengan baik oleh warga dan mereka tanpa enggan untuk menjalankannya. Kampanye ini merupakan bentuk dukungan mahasiswa KKN Undip bagi pemilik UMKM, sebab jika tidak ada pelaksanaan protokol kesehatan, akan ada kemungkinan penyebaran Covid-19 di kedai kopi, dan pengoperasian kedai kopi tersebut akan diberhentikan jika hal tersebut terjadi. Hal ini tentunya sangat merugikan pemiliki kedai kopi dan juga pengunjung. Selain itu, program ini juga merupakan bentuk pengabdian mahasiswa KKN Undip kepada masyarakat setempat, terutama pengunjung, agar senantiasa melindungi diri dan menyalamatkan orang lain dari penyeberan Covid-19.
Ditulis oleh: Anggi Tri M. Harahap, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro (14040117130043)
Editor: Alan Prahutama, S.Si., M.Si.