LAUK-DAUN UNTUK KETAHANAN PANGAN DAN IMUNITAS DIRI
Desa Purwosari, Patebon, Kendal (23/07). Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2020 Jurusan Biologi, Siti Zidna Ilma Nafia (21) melakukan sosialisasi bersama dengan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari di Desa Purwosari tentang penanaman sayuran hidroponik menggunakan barang-barang bekas di rumah. Terhitung sejak minggu kedua, persiapan alat dan bahan sudah mulai dilakukan dan tepat pada Kamis 23 Juli 2020 sosialisasi dilakukan di Kebun Bibit Desa (KBD) Desa Purwosari yang bertempat di RT 23 RW 05. Penanaman sayur hidroponik dapat berguna sebagai kegiatan produktif selama pandemi dan menghilangkan kejenuhan selama bekerja di rumah saja, selain itu sayur yang dihasilkan dapat dikonumsi pribadi maupun dikomersialkan, dimana kandungan gizi dari sayuran segar baik untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi dan menjaga ketahanan pangan mandiri. Uniknya dari kegiatan ini menggunakan barang-barang bekas yang dapat mudah ditemukan di sekitar rumah sehingga selain sebagai pemanfaat teknologi tepat guna pertanian juga ikut berkontribusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik yang sulit terurai.

Latar belakang dilaksanakan kegiatan ini karena melihat kondisi warga yang merasa jenuh selama bekerja di rumah atau beberapa warganya “dirumahkan” dari pekerjaannya sehingga perlu adanya kegiatan lain yang lebih produktif selama masa pandemi, terlebih sebagian besar mata pencaharian warganya adalah petani sehingga sudah memiliki kemampuan dasar dalam bertani, sehingga dirasa cocok kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan dan kondisi yang ada. Program kegiatan ini bekerja sama dengan KWT Mekar Sari sebagai penggiat pertanian sayur dan tanaman obat keluarga (TOGA) di Desa Purwosari, sehingga diharapkan program ini dapat dilanjutkan untuk kedepannya. Dalam upaya merealisasikan kegiatan ini telah direncanakan program secara matang mulai dari survey lingkungan dan kondisi sekitar, mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan serta menyusun modul sebagai panduan bagi warga untuk memulai menanam hidroponik di rumah secara mandiri, tidak lupa juga mulai menyemai benih sayuran jauh hari agar dapat digunakan saat sosialisasi dengan kondisi yang sudah cukup umur. Sistem hidroponik yang digunakan adalah sistem wick atau sumbu yang merupakan sistem hidroponik yang paling sederhana dan mudah diterapkan bagi pemula serta relatif murah untuk pembuatannya.

Edukasi pembuatan hidroponik sistem wick dilakukan dengan demonstrasi secara langsung bersama anggota KWT Mekar Sari yang dihadiri oleh 20 orang. Selama kegiatan ibu-ibu sangat antusias untuk ikut menanam sayur secara hidroponik dari mulai pelatihan cara penyemaian benih sampai pemindahan tanam di instalasi hidroponik, hal ini dilihat dari banyaknya pertanyaan selama sosialisasi dilakukan. Hasil dari penanaman sayur di simpan di Kebun Bibit Desa dan dirawat bersama dengan anggota KWT Mekar Sari untuk selanjutnya dilakukan pengontrolan kondisi larutan nutrisi setiap dua hari sekali untuk memastikan pertumbuhan sayuran berjalan dengan baik. Teknik bercocok tanam sayur secara hidroponik dinilai menguntungkan karena dapat menghemat tenaga, tidak memerlukan lahan yang luas serta sayuran yang dihasilkan memiliki nilai jual yang tinggi karena rendahnya serangan hama. Diharapkan dengan terlaksananya program kegiatan ini dapat membantu menciptakan ketahanan pangan mandiri bagi warga Desa Purwosari terutama selama masa pandemi covid-19 dan dapat terus dikembangkan kedepannya serta berdampak baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan.

Editor: Lusi Nur Ardhiani