KKN UNDIP Ajari Hidup Sehat Tanpa Sampah Plastik

Sampah plastik kini semakin mewabah, jumlahnya yang semakin meningkat tiap harinya membuat sampah plastik semakin sulit untuk diatasi. Hal ini membuat warga blok F sangat terganggu. Hal ini juga diakibatkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Dwi, mahasiswa Undip semester 6 yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata di daerah tersebut akhirnya menemukan cara untuk mengatasi permaslahan tersebut. Ecobrick, itulah solusinya.
Ecobrick merupakan botol bekas yang diisi dengan sampah plastik hingga kepaatan tertentu sehingga dapapt digunakan kembali sebagai bahan dasar bangunan, dan aneka kerajinan tangan yang akan meningkatkan nilai dari sampah plastik tersebut.
“selain mengadakan sosialisasi pentingnya mengurangi sampah plastik, saya juga menghadirkan solusi untuk permasalahan yang sudah terjadi. Hal ini diharapkan akan mengurangi keresahan warga yang diakibatkan oleh sampah plastik ini.” Demikian penjelasan Dwi.
Kegiatan ini dimulai dengan pemberian penjelasan kepada masyarakat sekitar blok F, Griya Martubung II, Tangkahan, Medan Labuhan, Medan mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangin pemakaian plastik. Kemudian dikuti dengan pelatihan pembuatan ecobrick. Pembuatan ecobrick ini menggunakan sampah yang dikumpulkan dari rumah ke rumah, yang hasilnya akan diolah kembali menjadi bangku sebagai contoh pemanfaatan sampah plastik melalui ecobrick.
Sampah plastik yang telah dikumpulkan, dikeringkan terlebih dahulu untuk menghindari ada sampah plastik yang basah. Kemudian sampah plastik digunting-gunting agar mudah dimasukkan ke dalam botol bekas, agar mencapai kepadatan yang diinginkan, tekan sampah plastik di dalam botol menggunakan sumpit. Setalah botol mencapai kepdatan yang diinginkan, tutup botol bekas kembali dan ecobrick siap digunakan.
Program ini dinilai dapat menjadi solusi yang baik bagi masyarakat sekitar, karena hasil dari pengolahan sampah plastik ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
