*Jadilah Seperti Sampah Organik! Walau Dilumat hingga Hancur, atas Penantian yang Sabar oleh Masyarakat Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, dapat Berubah Menjadi Emas
Jepara (02/08/2020) – Mahasiswa KKN Undip Tim II Tahun 2020 melaksanakan kegaiatan pengabdian berupa sosialisasi dan praktik tentang pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos kepada ibu-ibu rumah tangga di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.
Sampah rumah tangga merupakan suatu limbah hasil aktivitas rumah tangga, yang produksinya tak bisa dihentikan karena memang setiap rumah tangga yang beraktivitas pasti menghasilkan limbah tersebut. Namun, limbah tersebut masih dapat diolah lebih lanjut menjadi barang yang bermanfaat dengan pengelolaan yang tepat. Sampah rumah tangga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sampah anorganik (plastik, kaca, logam) dan sampah organik (sayuran, buah, dedaunan). Sampah anorganik merupakan sampah yang sulit terurai, sehingga pengelolaan yang tepat dengan reuse yaitu penggunaan kembali, baik dengan fungsi semula atau dijadikan kerajinan dengan fungsi yang berbeda. Sampah organik merupakan sampah yang mudah terurai, sehingga pengelolaan yang tepat dengan recycle yaitu pengolahan menjadi barang lain yang memiliki manfaat, salah satunya dengan menjadikannya pupuk.

Mahasiswa KKN Undip mengajak masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan bantuan alat komposter untuk merubahnya menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan campuran media tanam yang sangat subur untuk bercocok tanam, sehingga disebut emas hitam alias ¬black gold karena warnanya yang hitam. Pupuk kompos tersebut dapat digunakan untuk kegiatan bercocok tanam di pekarangan, sehingga mengurangi keperluan untuk membeli media tanam, serta sifatnya yang subur dapat menghasilkan panen melimpah dan berkualitas. Selain itu, pengelolaan sampah yang tepat menjadikan lingkungan lebih bersih, tidak bau busuk, serta tidak menjadi sarang penyakit.

Kegiatan siang hari itu dilakukan dalam kelompok kecil beranggotakan beberapa ibu rumah tangga. Kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialisasi dengan penyampaian materi singkat beserta pembagian ¬leaflet tentang cara pengolahan sampah organik rumah tangga menggunakan alat komposter untuk dijadikan pupuk kompos, diikuti dengan tutorial singkat tentang cara penggunaan alat komposter tersebut. Bahan sisa memasak, sisa makanan, ampas kopi dan teh, maupun dedaunan kering cukup dipotong-potong menjadi kecil atau dilumat hingga hancur, kemudian tinggal dimasukkan ke alat komposter untuk difermentasi menjadi kompos yang akan jadi dan siap digunakan dalam beberapa minggu.

Kegiatan KKN dengan responden ibu-ibu rumah tangga diikuti dengan rasa penasaran. Selama ini ibu-ibu rumah tangga hanya membuang sampah sisa memasak atau sisa makanan di pekarangan belakang rumah, yang seringkali menimbun dan menghasilkan pemandangan dan aroma yang tidak sedap. Kegiatan sosialisasi ini membukakan sudut pandang dan pengetahuan baru bahwa sampah yang selama ini menjadi limbah ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, sampah sisa memasak dan makanan dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat berguna sebagai media bercocok tanam yang selama ini telah menjadi hobi ibu-ibu rumah tangga. Program tersebut juga diapresiasi oleh Ketua RT setempat, karena dengan pengolahan sampah rumah tangga menjadikan lingkungan lebih bersih, sehat, dan nyaman. Masyarakat berterima kasih atas ilmu yang telah dibagikan oleh mahasiswa. Kini sampah rumah tangga yang biasa menjadi limbah lingkungan dan sarang penyakit, dapat diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk mendukung hobi bercocok tanam dan pola hidup sehat.
Penyusun/Mahasiswa KKN: Rohman Rona Gilang Pradana
Editor/Dosen Pembimbing: Ir. Hermin Werdiningsih, M.T.