Masyarakat Desa “Melek” Berorganisasi Melalui Pemberdayaan UMKM Di Tengah Pandemi

KUDUS (2/8/2020) Di masa pandemik Covid-19 ini masyarakat dihimbau untuk mencegahnya dengan menggunakan masker saat keluar rumah, mencuci tangan dengan air dan sabun, serta meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan daya tahun tubuh, salah satunya dengan rutin mengonsumsi madu. Madu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara merangsang produksi sel-sel kekebalan agar tubuh terhindar dari penyakit.

Melihat kondisi yang seperti itu, mahasiswa KKN UNDIP dalam programnya tahun ini mengangkat tema “Pemberdayaan masyarakat di tengah pandemic COVID-19 berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)”.

Peternak lebah madu yang ada di Desa Glagah Kulon RT 004/RW 002, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus justru merasa diuntungkan dengan adanya pandemik seperti ini, salah satunya adalah UMKM Usaha Lebah Madu milik Bapak Suwarno. Sektor bisnis perlebahan dan produk turunannya menjadi bisnis potensial di tengah badai pandemi. Berdasarkan hasil analisis sebuah studi lembaga di Mesir terkait posisi ekonomi berbagai sektor bisnis di era pandemi, bisnis perlebahan dan produk turunannya sebagai sektor bisnis food processing & retail menduduki posisi kedua sebagai potential winner. Sebagai salah satu suplemen kesehatan, madu kini menjadi primadona bagi masyarakat untuk menjaga ketahanan tubuh di masa pandemi.

Survei untuk melihat kondisi dan kadaan UMKM Lebah Madu milik Bapak Suwarno di Desa Glagah Kulon, Dawe, Kudus

Untuk lebih memaksimalkan lagi efektivitas dan efisiensi usaha lebah madu tersebut, dibutuhkan struktur organisasi yang jelas dan terarah. Hal tersebut diperlukan untuk mengetahui fungsi dari masing-masing peran yang ada serta memanfaatkan semua kemampuan yang ada ke susatu tujuan usaha dengan visi dan misi yang ada. Sehingga dalam prosesnya akan lebih memaksimalkan produktivitas usahanya dan usaha tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya penerapan fungsi manajerial pada struktur organisasi di usaha mereka, membuat proses dari keberlangsungan usaha tersebut kurang efektif dan efisien sehingga masih ada peran yang tidak sesuai dengan fungsinya dan menghambat kinerja dari usaha mereka. Oleh karena itu, dalam program ini dilakukan pembuatan struktur organisasi sebagai bentuk penerapan fungsi manajerial untuk meningkatkan peran pada masing-masing fungsi yang ada pada usaha lebah madu dan mengetahui fungsi dari divisi keuangan, pemasaran, SDM, dll .  

Pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan eksistensi dari usaha lebah madu milik Bapak Suwarno juga dilakukan dengan pemberian merk untuk branding dari usaha tersebut dan pengetahuan tentang pentingnya digitalisasi di masa sekarang, terutama pada masa pandemic seperti ini. Model pemasaran yang juga harus diubah, dari tatap muka harus ke arah digital. Sebelum pandemi meluas di wilayah Tanah Air, usaha ini hanya berkonsentrasi mendekatkan konsumen secara offline. Kini, seiring berjalannya waktu tabiat tersebut harus diubah. Maka dari itu, dengan adanya program ini diharapkan UMKM usaha lebah madu milik Bapak Suwarno dapat memanfaatkan seluruh platform media sosial seperti instagram, e-commerce, dan masih banyak lagi untuk memasarkan produknya dan mampu mempertahankan usahanya sehingga dapat merambah penjualan melaui market place yang lebih besar lagi. Sebab para konsumen sudah lari ke arah penjualan daring ketimbang melalui di toko.

Oleh    : Deny Ika Trisnaningsih (Manajemen 2017)

Editor  : Zaki Ainul Fadli, S.S., M. Hum.