New Normal Bukan Berarti Sudah Berakhir
Kab. Batang (01/08), di era pandemi COVID-19 ini terdapat sebuah revolusi kegiatan masyarakat, yang tadinya masyarakat bebas berkegiatan diluar rumah kini terbatas ruang lingkupnya. Saat ini belajar, beribadah dan bekerja dianjurkan dari rumah untuk mengurangi risiko terkena COVID-19.
Walaupun Kabupaten Batang sudah memasuki era new normal dari akhir Juni masih banyak yang salah mengartikan new normal tersebut. Dampaknya, masyarakat mengabaikan anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan.
Perlu diketahui saat ini tedapat 23 kasus aktif positif COVID-19, dengan kasus yang meninggal mencapai 10, kasus PDP yang dirawat yaitu 23 orang dan 290 orang kasus ODP.
Menurut supardjo, Ketua gugus tugas Covid 19 Kelurahan Kasepuhan, Kabupaten Batang ” banyak masyarakat mengartikan era new normal adalah bebas beraktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan padahal pendemi covid-19 belum berakhir,”
Mengetahui hal tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berupaya untuk mencegah semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Kelurahan Kasepuhan dengan memberikan edukasi mengenai new normal, kebiasaan yang perlu diterapkan dalam beraktivitas sehari-hari, serta gejala-gejala dari Covid-19 agar masyarakat lebih waspada. Kegiatan KKN Universitas Diponegoro pada periode ini memang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya akibat adanya pandemi Covid-19. KKN pada periode ini dilaksanakan di desa masing-masing mahasiswa.
Selain memberikan edukasi, mahasiswa juga membagikan masker serta mempraktikkan cara cuci tangan dan etika batuk yang benar kepada warga desa. Hal tersebut dilakukan agar warga selalu ingat untuk menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah dan menerapkan cara cuci tangan dan etika batuk yang benar. Warga desa merasa terbantu dan sangat antusias dalam kegiatan tersebut. Dewi, salah satu warga Kelurahan Kasepuhan mengatakan, “Kami sangat mengenai new normal. Kami jadi selalu ingat untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan untuk mencegah penularan virus Covid ini”.Mahasiswa juga mengukur tekanan darah dan gula darah untuk mengetahui factor komorbid secara gratis. warga pun berbondong bondong untuk melakukan pengukuran,
Oleh : Muhammad Faiz Baihaqi (22010117130122 / Kedokteran Umum)
Editor : Ragil Saputra, S.Si., M.Cs (Dosen KKN)