Meremehkan, Bukti Masih Perlunya Pemahaman Arti ‘New Normal’ dan Pemenuhan Protokolnya Terhadap Masyarakat Kelurahan Pringrejo #KKNKotaKabPekalonganBatang

Selasa (04/8), terhitung semenjak 1 Juni 2020 kemarin, pemerintah telah menetapkan kebijakan New normal di masa pandemi Covid-19. Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional. Dengan adanya istilah dan penerapan New Normal ini, pemerintah berharap bahwa kegiatan sehari-hari sudah dapat dilakukan secara fleksibel agar para masyarakat dapat mengembalikan kegiatan sosial dan pemasukan ekonomi seperti biasanya meskipun masih ada pandemi Covid-19. Hal ini juga perlu adanya dukungan masyarakat setempat atas disiplin dan pemahaman yang baik atas new normal.

Nyatanya, pemahaman arti New Normal nampaknya masih kurang dipahami dan dilaksanakan dengan baik, khususnya pada masyarakat kelurahan Pringrejo. Pada minggu pertama kegiatan KKN TIM II UNDIP di Kelurahan Pringrejo, penulis melakukan observasi wilayah mengenai bagaimana masyarakat di kelurahan Pringrejo bersikap dan beraktifitas di masa pandemi pada era New Normal. Hasilnya, walaupun beberapa masih tetap mematuhi protokol kesehatan, namun masih banyak masyarakat seakan acuh dan tidak mematuhi protokol kesehatan dalam beraktifitas sehari-hari. Setelah penulis lakukan pengamatan lebih lanjut, hal ini benar adanya lantaran adanya arti istilah ‘New Normal’ yang disalah pahamkan. Selain melakukan observasi wilayah dan pengamatan, penulis juga melakukan perijinan dan diskusi program dengan lurah setempat (Ibu Sri Rejeki). Dalam diskusi dengan bu Lurah, beliau juga mengakui bahwa masih banyak dan kurangnya kesadaran serta disiplin publik masyarakat Pringrejo dalam mematuhi protokol kesehatan pada masa New Normal.

Pada minggu kedua, penulis mulai mencari dan menetapkan materi untuk bahan edukasi nantinya. Materi dan edukasi ini akan dilakukan dengan metode bertemu langsung dengan beberapa masyarakat. Materi dan edukasinya sendiri meliputi pemberdayaan pemahaman arti New Normal, yang nantinya akan dibantu melalui media poster. Selain menetapkan materi edukasi, penulis juga mulai melaksanakan pembuatan sampai penyelesaian poster sebagai bahan bantu edukasi. Posternya sendiri akan berisi tata cara protokol kesehatan yang baik dan benar sebagai bahan pemahaman. Poster ini nantinya juga akan disebar melalui media sosial, dan akan ditempel di beberapa titik tertentu.

Kegiatan door to door memberdayakan masyarakat kelurahan pringrejo mengenai pemahaman new normal.

Di minggu ketiga, penulis mengeksekusi program dengan mendatangi rumah-rumah warga secara door to door. Penulis sempat memiliki kendala, yaitu susah menemui orang-orang yang sedang beraktivitas di dalam maupun luar rumah dan mau untuk di berikan pemberdayaan pemahaman new normal di lingkungan penulis. Untungnya, karena cakupan penulis adalah satu kelurahan, maka masih banyak opsi pilihan yang dapat ditemui penulis. Penulis akhirnya menemukan banyak target yang mau untuk di berikan pemberdayaan pemahaman arti new normal, lengkap dengan alat bantu poster. Para target menyambut baik program pemberdayaan ini. Salah satu target saya yang bernama mas Wisnu, mengakui bahwasannya; “Di kelurahan ini memang masih banyak yang menyepelekan virus corona. Adanya istilah new normal disalahgunakan kebanyakan warga untuk beraktivitas bebas diluar tanpa melengkapi protokol kesehatan yang semestinya”. Saya dengan para target lainnya juga banyak berdiskusi, dan mayoritas mengatakan hal yang sama seperti yang dilontarkan mas Wisnu. Pemberdayaan ini dirasa cukup berhasil dan efektif oleh para target, lantaran jarang ada pihak yang memberikan kepedulian mengenai pemahaman yang benar atas arti new normal yang semestinya. Setelah penulis memberdayakan dengan menjelaskan pemahaman new normal, tak lupa penulis juga menempelkan poster-poster yang telah dibuat sebelumnuya ke titik-titik ramai dan tempat-tempat umum.

Proses diskusi, evaluasi, dan monitoring sebagai bentuk berkelanjutan program.

Di minggu keempat, penulis memonitoring target sebelumnya dengan mendatangi target kembali untuk berbincang mengenai perubahan yang telah dilakukan setelah dilakukan pemberdayaan pemahaman. Penulis berdiskusi mengani bagaimana program ini akan terus berlanjut, dan para target setuju untuk menyebarkan sosialisasi pemberdayaan pemahaman new normal ini ke lingkungan setempat mereka, serta membagikan e-poster melalui media whatsapp mereka. Selain itu, penulis juga akan meminta foto aktivitas dari beberapa target setelah mengalami perubahan disiplin yang sedang memenuhi protokol kesehatan dan pemahaman new normal. Penulis juga berharap bahwa dengan target saling menyebarkan edukasi pemahaman ini, program pemahaman new normal ini akan terus berlanjut meski KKN Tim 2 telah usai.

Eqqi Syahputra (14050117120001) – Hubungan Internasional

Editor: Nikie Astorina YD, SKM, M. Kes