Sayuran Sehat Murah, Bikin Sendiri Aja Hidroponik di Rumah
Kudus (03/8/2020) – Membuat hidroponik di rumah bisa untuk menopang sumber pangan keluarga di tengah pandemi Covid-19. Metode urban farming ini bisa dilakukan di rumah dengan biaya murah. Meskipun hanya memanfaatkan halaman rumah, sistem hidroponik ini mampu memenuhi kebutuhan pangan rumah maupun untuk skala bisnis. Apalagi dimasa sekarang masyarakat banyak mengadopsi gaya hidup sehat, seperti makan sayuran organik.
Hal tersebut yang menjadikan landasan progam yang dibuat mahasiswa UNDIP bernama Panji Amirul Nagari yang sedang melakukan kegiatan KKN di Kelurahan Wergu Kulon Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. KKN yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli – 15 Agustus 2020. Ia mengajak dan mensosialisasikannya kepada masyarakat dengan merilis video pendek yang berisi tentang cara memanfaatkan styrofoam bekas, botol dan gelas plastik untuk dirakit menjadi kebun Hidroponik, Selasa (21/07/2020). Harapanya setiap halaman rumah bisa memiliki sayuran hidroponik sehingga mengurangi biaya belanja.
Sistem tanaman hidroponik adalah salah satu cara bertanam menggunakan media air, sehingga tidak membutuhkan tanah ataupun area yang luas untuk membuat perkebunan. Hidroponik ini sendiri merupakan metode budidaya tanaman menggunakan air yang kaya akan nutrisi. Pada dasarnya tanaman hidroponik tidak memerlukan pestisida ataupun herbisida sehingga pengendalian hama lebih mudah dikelola. Bertanam menggunakan metode hidroponik akan menghasilkan tanaman berkualitas baik dan bebas bahan kimia. Media tanam hidronik sederhana di rumah bisa menfaatkan kotak styrofoam bekas wadah anggur, botol air mineral, wadah es krim, dan lainnya. Prinsip utamanya yakni wadah bisa menyimpan air. Menggunakan barang bekas dapat menekan biaya produksi dan dapat mengurangi sampah yang sulit untuk diurai.
Wibowo (55), salah satu warga yang diberi edukasi oleh mahasiswa KKN tentang hidroponik menggunakan barang bekas mengatakan “Ada banyak manfaat dalam membudidayakan hidroponik antara lain membantu membuat lingkungan menjadi asri, membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan masih banyak lagi. Bahan yang digunakan juga tidak harus menggunakan bahan yang dijual di pasaran atau toko-toko, kita bisa menggunakan bahan yang sudah tidak digunakan lagi atau sampah yang sudah dibuang oleh masyarakat,” ujar Wibowo. “Selain mudah didapat bahan-bahan yang digunakan tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal,” sambungnya.
Edukasi yang dilakukan juga mendapat respon positif dari Ilham (20) “ini ide yang kreatif buat masyarakat untuk mengembangkan perekonomian, terutama usaha yang sangat bagus dilakukan oleh generasi muda seperti saya dalam mendorong berkembangnya usaha-usaha kreatif dan bisa dilakukan juga oleh semua orang,” ungkap Ilham. Ilham juga menambahkan hal ini dapat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan areal kosong dipekarangan rumah dengan usaha produktif seperti menanam sayuran.
Penulis : Panji Amirul Nagari, (NIM : 23020317130049, Agribisnis)
Editor : Shary Charlotte, S.IP, M.A