Hati-hati, selain COVID-19, ini juga mematikan!
Jakarta (02/08/2020), telah dilaksanakan program kerja “Yuk PSN Mandiri” oleh Diandra Rufidya Juztifira, Mahasiswi Fakultas Hukum dari KKN TIM II Universitas Diponegoro dengan Dosen Pembimbing Ibu Dr. Ir. Eny Fuskhah, M.Si. Hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya program ini adalah untuk membantu masyarakat tetap menjaga kesehatan dan tetap terhindar dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) walaupun masyarakat sedang dihadapi wabah penyakit COVID-19, khususnya di DKI Jakarta. Hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswi Fakultas Hukum adalah mencari peraturan yang menjadi dasar dari pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang kemudian diatur dalam UU Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. PSN itu sendiri adalah dengan melakukan 3M Plus yaitu Menguras, Menutup, Mengubur. Program yang dibuat dengan harapan dapat membantu menyadarkan seluruh masyarakat yang membacanya, terkhusus bagi warga RW 009 Kelurahan Pondok Kopi. Setelah berdikusi dengan pengurus RW termasuk Kader JUMANTIK (juru pemantau jentik) setempat disampaikan bahwa masalah yang dihadapi di wilayah RW 009 Kelurahan Pondok Kopi adalah terdapat 16 warga yang terkena DBD terhitung dari bulan Maret 2020 sampai Juni 2020. Dengan adanya aturan untuk menjaga jarak atau yang biasa disebut dengan physical distancing, PSN yang biasanya dipantau oleh Kader JUMANTIK, harus dilaksanakan secara mandiri dengan tetap melaporkannya secara daring kepada Kader JUMANTIK masing-masing RT. Langkah yang dilakukan untuk mengedukasi, mengkomunikasikan, serta mensosialisasikan program “Yuk PSN Mandiri”. Agar program jelas dan mudah diterima oleh warga sasaran yaitu warga RW 009 Kelurahan Pondok Kopi Kecamatan Duren Sawit, maka dilakukan pembagian leaflet melalui whatsapp dalam bentuk pdf dan foto serta dalam bentuk cetak yang dibagikan kepada seluruh Ketua RT.
Selain dengan membagikan leaflet, telah dilakukan juga sosialisasi mengenai isi leaflet kepada seluruh Ketua RT serta Kader JUMANTIK lingkup RW 009 Kelurahan Pondok Kopi. Telah dijelaskan juga betapa DBD tidak kalah mematikan dibandingkan dengan COVID-19, sehingga harus diwaspadai juga oleh masyarakat. Program ini mendapatkan respon positif oleh seluruh pengurus RW dan Kader JUMANTIK setempat, juga dianggap efektif serta mudah untuk mengedukasi warga agar lebih mengerti mengenai situasi yang sedang dihadapi sekarang.
Sosialisasi program “Yuk PSN Mandiri” kepada seluruh Ketua RT serta Kader JUMANTIK lingkup RW 009 Kelurahan Pondok Kopi.
Editor : Eny Fuskhah