Suram? Galau? Merana? Dirumah tapi masih bingung mau ngapain? Lakukan Hal ini diJamin Hidupmu langsung Cerah, galau langsung hilang..
Kab Semarang (28/07/2020) dilakukan salah satu kegiatan oleh Mahasiswa KKN UNDIP untuk membantu mengabdi kepada masyarakat mengurangi kosongnya waktu dirumah karena sedang masa pandemic yaitu dengan bercocok tanam. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu mengurangi jumlah pengeluaran kebutuhan rumah tangga untuk belanja keperluan dapur seperti sayur-sayuran. Dengan kata lain bisa membantu masyarakat untuk ikut menanam sendiri tanaman sayuran dirumah mereka. Media yang digunakan yaitu polybag, karena lebih simple dan juga praktis atu bagi yang mempunyai tray semai bisa digunakan karena dapat menampung bibit dalam jumlah banyak

30-Juli-2020 “Saya pernah melakukan hal ini (menanam menggunakan polybag, tetapi nggak ada beberapa hari tanaman yang saya tanam langsung layu nggak tau kenapa” Ujar Ibu Yuli salah satu warga yang dijumpai saat pelaksanaan program
“Mungkin memang perlakuan dari tanaman juga tidak sesuai atau bisa jadi perawatan yang kurang dan juga media yang tidak bagus seperti kekurangan unsur hara atau tidak diberikan pupuk sebagai tambahan” respon Abdul Aziz selaku mahasiswa KKN TIMII dalam menanggapi khasus bu Yuli
Media yang digunakan yaitu tanah yang sudah dicampur dengan pupuk rumah tangga dan juga kotoran ternak yang telah homogeny lalu dimasukkan dalam polybag. Metode penanaman syauran yaitu melalui cara penyemaian sebagai salah satu tahap pertama dalam menumbuhkan tanaman. Jadi Warga dan masyarakat apabila ingin melakukan kegiatan bercocok tanam sayuran perlu dilakukan penyemaian. Selain penyemaian kita juga dalam membeli benih harus lebih teliti dan berkualitas, karena sangat berpengaruh terhadap kualitas bibit dan juga hasil yang akan diambil nanti.
Contoh Salah satu tanaman yang sering menjadi perbincangan ibu rumah tangga dalam berbelanja adalah cabai. Cabe merupakan salah satu bahan makanan yang cukup diminati di Indonesia. Cabe digunakan sebagai pelengkap makanan seperti gorengan, sayur, atau dijadikan sambal. Hal ini tak bisa lepas dari fakta bahwa orang Indonesia adalah pencinta makanan bercita rasa pedas.

Nah, harga cabe sendiri sering mengalami fluktuasi atau naik turun. Ketika terjadi kelangkaan cabe, maka tentu saja harganya pun menjadi melesat jauh. Ketika mengalami kenaikan harga, cabe bak makanan mewah yang sulit didapat. Jika kalian merupakan salah satu penggemar cabe rawit, kalian pasti akan galau berat jika harga cabe sedang naik-naiknya. Sebenarnya kalian bisa menyiasati hal ini dengan menanam cabe sendiri di rumah.
Tak perlu takut jika rumah kalian tak memiliki halaman yang luas untuk berkebun. kalian dapat memanfaatkan polybag untuk menanam cabe dirumah. Cara menanam cabe rawit di polybag cukup mudah dan praktis lho. Cara menanam cabe rawit di polybag, kalian cukup menyiapkan benih, dan media tanam berupa polybag serta tanah..
Cara menanam cabe rawit di polybag yang perlu dilakukan adalah penyemaian. Penyemaian benih bisa dilakukan di polybag sedalam 1-15 cm dengan ukuran idealnya 8 x 10 cm. Media semai umumnya berupa campuran tanah halus dan pupuk kandang yang sudah terdekomposisi dengan baik dengan perbandingan 1:1.
Setelah media tanam penyemaian selesai, buat lubang dengan kayu dan letakkan benih di dalam lubang. Taburkan tanah halus di permukaan polybag untuk menutupi benih. Baru kemudian polybag ditutup dengan karung goni basah atau mulsa plastik hitam perak selama 3 hari.

Benih akan berkecambah 7 hari setelah disemaikan. Lakukan pemeliharaan hingga kecambah berumur 5-6 minggu atau telah berdaun 6-8 helai. Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman 1-2 kali per hari, gunakan gembor untuk menyiram agar tanah tidak memadat
Penambah tumbuh juga perlu dilakukan yaitu dengan pemberian genosa atau dengan EM4 sebagai penunjang pertumbuhan agar menjadi lebih cepat dan tetap subur.. penggunaan dosis genosa atau penumbuh daun dan akar yaitu 1 gr dalam satu liter air sedangkan EM4 yaitu 1 tutup botol dalam 1 liter air..
Penulis : Muhammad Abdul Aziz (23010117140070) dari Tim KKN II Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
Lokasi KKN : Susukan Krajan RT 01/RW 04, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Editor: Damar Nurwahyu Bima, S.Si, M.Si