BAGIKAN HANDSANITIZER, BEGINI TANGGAPAN PARA WARGA

Semarang (25/7) – Salah satu mahasiswa KKN Undip Tim II Periode 2020, Tenia Yohana Oktaviana, kembali melaksanakan program kerjanya yang kedua yaitu membagikan handsanitizer dan mengedukasi masyarakat di Jalan Jurang Belimbing RT01/Rw04, Tembalang, Semarang setelah pada program sebelumnya berhasil membuat handsanitizer dari limbah kulit jeruk. Antusias para warga saat diedukasi dan dibagikan handsanitizer menandakan bahwa program ini diterima baik oleh warga. Kegiatan edukasi dan membagikan handsanitizer kulit jeruk ini dilakukan secara door to door bertujuan supaya tidak menimbulkan kerumunan seperti yang dianjurkan dalam protokol kesehatan pencegahan Covid-19, selain itu juga supaya lebih intens dalam penyampaian materi edukasi supaya masyarakat benar memahami dan mengeri esensi yang ingin disampaian dalam edukasi kali ini.
Masyarakat memberikan tanggapan yang beragam meskipun sebagian besar menerima dengan baik dan sangat mengapresiasi usaha yang telah dilakukan. “Saya sangat berterimakasih telah dilakukan kegiatan semacam ini, sangat bermanfaat, apalagi ini menggunakan bahan alami. Informasi yang diberikan juga sangat bagus jadi warga dapat mengetahui bagaimana baiknya dalam menggunakan handsanitizer. Sekali lagi saya sangat berterimakasih”, tutur salah satu warga. Ada juga yang memberi respon bahwa handsanitizer ini memiliki aroma yang segar dan tidak lengket saat digunakan. Sayangnya, masih ada warga yang menolak maksud baik yang ingin dilakukan oleh mahasiswa KKN tersebut. Salah satu warga tersebut enggan menerima pemberian handsanitizer dengan alasan tidak ingin membeli padahal sudah dijelaskan bahwa kami memberinya secara gratis. Bujukan halus dan penjelasan juga sudah diberikan secara baik dan tanpa paksaan tapi warga tersebut tetap menolak maka apa boleh buat niat kami hanya memberi jika tidak mau menerima juga tidak masalah.

Selang beberapa hari kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi kepada warga yang telah menerima handsanitizer dan telah diedukasi dan mayoritas jawaban mereka menunjukan kesadaran yang baik dalam menjaga kebersihan tangan di era pandemi. Mereka juga mengakui lebih memilih menggunakan air dan sabun untuk cuci tangan jika memang tersedia dan menjadikan handsanitizer sebagai alternatif saja jika bepergian keluar rumah. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan dalam edukasi bahwa memang sabun lebih baik daripada handsanitizer untuk membersihkan tangan. Namun ada juga beberapa warga yang bahkan tidak mengetahui apa itu handsanitizer pada saat awal dilakukan pembagian bahkan ada yang mengira bahwa itu adalah jamu atau minuman herbal. Kebanyakan dari mereka adalah warga dari kalangan lanjut usia maka perlu penjelasan bahwa handsanitizer adalah cairan pembersih tangan tanpa perlu dibilas barulah mereka paham. Semoga dengan dilaksanakannya program ini dapat memberikan manfaat dan dipergunakan dengan baik oleh masyarakat.
Ditulis oleh: Tenia Yohana Oktaviana/22010217120007 Jurusan: Kedokteran Gigi Editor: Damar Nurwahyu Bima, S.Si., M.Si