Mahasiswa Undip ini Kenalkan Budidaya Ikan di Lahan Sawah

Pringapus, Ngadirejo (23/7). Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang memperkenalkan Teknik Budidaya Ikan di Lahan Persawahan. Kegiatan ini dilakukan di salah satu sawah milik Bapak Abdul Rahman atas persetujuan yang telah diberikan. Budidaya ikan di lahan persawahan merupakan salah satu cara yang dilakukan akibat minimnya lahan untuk melakukan budidaya ikan. Budidaya ikan di lahan sawah sudah sering dilakukan oleh sebagian masyarakat yaitu pada lahan tanaman padi sehingga sering disebut dengan sistem “minapadi”. Menurut Septina Fibriani budidaya ikan bisa dilakukan di lahan tanaman selada air. Hal ini karena selada air merupakan salah satu tanaman yang hidup di daerah sirkulasi air yang cukup bagus.
Kondisi wilayah Desa Pringapus yang sebagian besar merupakan lahan persawahan menyebabkan sedikitnya minat warga untuk melakukan budidaya ikan. Melalui program yang dikenalkan oleh Septina Fibriani ini memberikan solusi bagi warga untuk melakukan budidaya meskipun di lahan persawahan. Salah satu tujuan budidaya ikan di lahan sawah adalah mampu meningkatkan produktivitas lahan yaitu selain tidak mengurangi hasil tanaman, juga dapat menghasilkan ikan. Lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai unsur hara, sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk. Di samping mampu meningkatkan produktivitas lahan, budidaya ikan di lahan sawah juga mampu meningkatkan konsumsi ikan sebagai pemenuhan gizi protein hewani di era pandemi Covid-19.
Mahasiswa ini menjelaskan bahwa budidaya ikan dapat dilakukan di lahan sawah yang memiliki sistem sirkulasi air yang cukup baik sebagai pemasok oksigen bagi ikan. Salah satunya dapat dilakukan di lahan tanaman selada air yang menjadi salah satu komoditas utama masyarakat Desa Pringapus. Jenis ikan yang mampu dibudidayakan di lahan ini adalah ikan nila. Hal tersebut karena ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang mampu bertahan hidup dengan kondisi oksigen yang baik.

Oleh : Septina Fibriani, Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK
Direview Oleh: Maharani Patria Ratna