Hadapi Krisis Pangan di Masa Pandemi, Mahasiswa UNDIP Bersama Warga Ciptakan Kebun Sayur Organik Mini

Poto Bersama Ibu-ibu Desa Perlanaan
Pembagian Polybag Kepada Ibu-ibu
Pembagian Bibit Pakchoy dan Kangkung untuk Pindah Tanam
Tanaman Pakchoy dan Kangkung dalam Polybag

Simalungun (3/8). Mahasiswa KKN melakukan rangkaian kegiatan Program Monodisiplin yang dilaksanakan oleh Ice Ayu Miranda (20) pada hari senin, 3 Agustus 2020 mengusung tema “Kebun Sayur Organik Mini Alternatif Pola Hidup Sehat di Masa Pandemi”.

Pandemi covid-19 mengisyaratkan kemungkinan timbulnya krisis pangan dunia. Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) telah memperingatkan bahaya yang mungkin timbul sebagai dampak wabah ini. FAO juga menghimbau setiap negara untuk memikirkan upaya menjaga rantai pasokan makanan.

FAO merekomendasikan negara-negara Asia Tenggara untuk menyiapkan tindakan antisipatif seperti melaksanakan rehabilitasi pengairan, diversifikasi mata pencaharian petani, memperkuat tepian sungai guna melindungi tanaman, akuakultur atau kolam dan menyusun langkah evakuasi untuk ternak juga memikirkan antisipasi risiko tinggi banjir setelah musim kering.

Sampai saat ini belum ada yang tahu pasti kapan krisis pangan akan menghantam Indonesia. Krisis pangan memang belum terlihat di Indonesia saat ini, akan tetapi jika wabah berlanjut, dampak terhadap kebutuhan pangan kemungkinan baru akan terasa sekitar 3-4 bulan kemudian.

Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia sejak bulan Maret mengganggu banyak sekali sektor-sektor yang menyokong kehidupan masyarakat, termasuk diantaranya sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi sorotan karena memiliki kaitan erat dengan ketahanan pangan nasional. Tentunya pada masa pandemi yang sulit seperti sekarang ini ketahanan pangan menjadi sesuatu yang harus diupayakan untuk menghindar dari krisis pangan yang seakan menghantui Indonesia.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat, mengedukasi masyarakat tentang teknik budidaya sayur organik, meningkatkan minat masyarakat dalam mengonsumsi sayur organik, mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan, serta mengajak masyarakat untuk menciptakan pertanian mandiri dipekarangan rumah.

Partisipan yang terlibat dalam program ini adalah ibu-ibu rumah tangga berjumlah 7 orang. Program dilaksanakan melalui sosialisasi langsung kepada masyarakat. Pelaksanaan program diawali dengan pembagian leaflet pembuatan pestisida nabati dan brosur teknik budidaya sayuran. Selanjutnya, menjelaskan maksud dan tujuan program kerja serta menjelaskan secara rinci informasi mengenai brosur yang telah di bagikan. Kemudian, mempraktekkan secara langsung cara pindah tanam bibit pakchoy dan kangkung yang telah disemai selama 14 hari. Kegiatan selanjutnya yaitu, sosialisasi mengenai cara pembuatan pestisida nabati untuk pemeliharaan tanaman pakchoy dan kangkung. Di akhir sosialisasi, dilakukan tanya jawab dan pembagian angket terkait materi yang telah disampaikan. Harapannya agar tidak timbul salah penafsiran dan masyarakat paham dengan informasi yang disampaikan.

Harapan program ini yaitu masyarakat mampu membudidayakan sayur organik di pekarangan rumah guna tercipta ketahanan pangan. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat melalui gemar makan sayur

“Terimakasih Ice Ayu Miranda selaku mahasiswa KKN UNDIP Desa Perlanaan atas sosialisasi yang diberikan. Berkat program ini, saya menjadi tahu informasi mengenai sayur organik dan bagaimana membudidayakannya. Saya jadi sadar tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat. Disamping itu, ditengah pandemic seperti saat ini, pendapatan keluarga yang menurun menyebabkan kebutuhan sulit dipenuhi. Setelah mendapat informasi dari program ini, saya jadi ingin membuat kebun sayuran mini dirumah saya”

Penulis : Ice Ayu Miranda (IAM)

Editor : Alan Prahutama S.Si., M.Si.

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP PERIODE 2020

DESA PERLANAAN, KECAMATAN BANDAR