JELANTAH MEMBAWA BERKAH SAAT PANDEMI, MAHASISWA UNDIP CIPTAKAN SABUN DARI JELANTAH
Kabupaten Magelang (09/08/2020) Nabil Uzzul Islam Mahasiswa KKN Univeristas Diponegoro (UNDIP) Tim II Kabupaten Magelang yang sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pulang Kampung dengan Tema “Pemberdayaan Masyarakat di tengah pandemic Covid-19 berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)” memproduksi sabun dari minyak goreng bekas (Jelantah)
Program Kerja yang berjudul pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini di laksanakan pada hari Senin pukul 13.00-15.00 di Desa Curah 1 Sokorini, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Program Kerja berlangsung dengan pelatihan bagaimana cara membuat Sabun dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah). Nantinya program ini akan di lanjutkan ke proses pelebelan dan terakhir produk akan di bagikan dan dipasarkan agar dapat menambah nilai ekonomis masyarakat.
Pembuatan Sabun dengan minyak goreng bekas ini sangatlah mudah,dapat dilakukan dengan menyiapkan bahan-bahan seperti Minyak goreng bekas (Jelantah), Arang, NaOH, Bibit Parfum dan Pewarna makanan. Tahapan dalam pembuatanya adalah Minyak Goreng Bekas tadi harus di murnikan terlebih dahulu dengan menggunakan arang untuk menghilangkan sisa gorengan,menghilangkan bau serta warna keruh dari menyak jelantah tersebut.
Minyak jelantah dimurnikan dengan cara menghaluskan arang sampai menjadi serbuk kemudian dimasukkan ke dalam minyak jelantah , di campur dan di endapkan selama semalaman. Setelah itu minyak jelantah tsb disaring menggunakan kertas saring, sehingga minyak jelantah menjadi lebih baik dari sebelumnya , tanpa bau dan lebih jernih. Minyak yg telah dimurnikan tadi dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun. Bahan pembuatan sabun meliputi NaOH (soda api), pewarna makanan , serta bibit parfum. Minyak jelantah yang sudah murni, dicampur dengan larutan NaOH dengan perbandingan 1 : 1. Pada segelas air, dimasukkan 3 sdm NaOH.
Setelah minyak jelantah dicampur dengan larutan NaOH, bahan diaduk selama kurang lebih 30 menit sampai berubah warna menjadi keputihan dan mengental. Bahan yang telah telah diaduk kemudian di beri tambahan perwarna makanan serta bibit parfum. Bibit parfum dapat diganti dengan Ekstrak daun Jeruk NIpis. Setelah semua bahan dicampur, cetak bahan dan di diamkan selama semalam untuk proses pengerasan. Atau dapat juga di simpan dalam lemari es supaya memercepat proses pengeringan. Sabun yang telah mengering dikemudian di simpan kedalam plastik dalam beberapa hari yang disebut dengan proses saponifikasi (proses penyabunan). sabun yang digunakan lebih aman dan murah dibanding dengan sabun dipasaran. Setelah di pakai untuk mencuci tangan, tangan menjadi lebih keset dan bersih.
Nabil Uzzul berharap, agar masyarakat lebih menjaga lingkungan dan dapat memanfaatkan potensi yang ada di sekitar agar dapat menambah nilai ekonomi di saat pandemic Covid-19 seperti saat ini.
“Warga Menyampaikan terima kasih untuk Nabil, Mahasiswa yang secara ikhlas memberikan Sosialisasi tentang cara pembuatan sabun dari minyak goreng bekas dalam rangka untuk membantu perekonomian warga sekitar di saat pandemic Covid-19 seperti saat ini,” Ujar Siti Rokimah, Seorang warga Desa Curah 1 Sokorini.
Oleh : Nabil Uzzul Islam (40040117640024)
Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro
Editor : Dr. Farmaditya Eka Putra, M. Si., Ph.D.