Krisis Ekonomi Akibat Pandemi? Mahasiswa KKN UNDIP Buat Gebrakan Baru!

Semarang, (20/07). Sejak masuknya Corona Virus Disease (COVID-19) di Indonesia, sektor pendidikan mengalami dampak yang signifikan. Dampak tersebut menuai perhatian khusus dari Universitas Diponego (Undip) yang kini menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa. Tidak bisa dipungkiri adanya pandemi COVID-19 ini memunculkan banyak problematika dalam pelaksanaan KKN mahasiswa.

Untuk mengantisipasi hal tersebut terdapat perubahan terkait ketentuan pelaksanaan KKN dimana sebelumnya mahasiswa terjun langsung ke desa, namun saat ini mahasiswa KKN cukup menyelenggarakan kegiatan yang mendukung pencegahan penyebaran COVID-19 yaitu dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS)” di tempat tinggal masing-masing secara mandiri. KKN mandiri ini dilaksanakan selama 45 hari, dimulai dari tanggal 5 Juli sampai 15 Agustus 2020.

Sejalan dengan hal tersebut, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berencana untuk merintis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di RW 02 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Tidak adanya UMKM di RW 02 menjadikan latar belakang terciptanya program kerja ini. UMKM yang akan dilaksanakan yaitu berupa “Produksi Faceshield” dengan mengajak remaja karang taruna RW 02 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.

“Bagus mbak, karang taruna jadi aktif lagi. Semenjak pandemi, kegiatan karang taruna memang ditiadakan” tanggapan Sutarji, Ketua Karang Taruna RW 02 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang saat diskusi program kerja.

Berdiskusi mengenai program kerja dengan Ketua Karang Taruna RW 02
(Sumber : Galeri Penulis)

Kegiatan ini akan diawali dengan membentuk kelompok UMKM yang beranggotakan remaja karang taruna RW 02. Karena adanya krisis ekonomi dan pendapatan masyarakat menurun, rencananya kegiatan ini dilakukan dengan modal 0 rupiah. Yaitu dengan mengumpulkan sampah-sampah bekas kemudian dijual di toko loak dan hasil penjualannya digunakan sebagai modal dalam produksi faceshield. Setelah melakukan produksi, mahasiswa KKN juga mendampingi dalam keberlangsungan penjualannya yaitu dengan memanfaatkan media sosial.

Selain itu, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berencana mengajak ibu-ibu PKK di RW 02 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang untuk membuat lumbung pangan sendiri yaitu dengan melakukan penanaman sayur menggunakan polybag di halaman rumah masing-masing.  Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas warga dengan mengkonsumsi sayur mayur dan meningkatkan ketahanan pangan.

Alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan Tanam Sayur
Sumber : Galeri Penulis

Rencananya, kegiatan tanam sayur ini dimulai dengan pelatihan menanam sayur kemudian pembagian bibit serta alat dan bahan untuk menanam lainnya. Dengan tujuan ibu-ibu PKK dapat mengaplikasikan hasil dari pelatihan di rumah masing-masing namun tetap dipantau oleh mahasiswa KKN tiap minggunya.

Melalui dua kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dan juga menjaga kesehatan serta imunitas masyarakat.

Oleh : Salma Fatimatu Zahra (Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)

Editor: Daud Samsudewa, SPt, M.Si, Ph.D