MAHASISWA UNDIP MENYELENGGARKAN PENYULUHAN MENGENAI COVID-19 MELALUI SIARAN RADIO

Kasus COVID-19 yang masih marak terjadi di Indonesia dan khususnya di Kota Semarang menunjukkan masyarakat yang belum begitu waspada pada apa yang sebenarnya terjadi. Pengamatan penulis di lapangan, banyak yang masih meremehkan kasus ini. Ini dibuktikan dengan tidak disiplinnya masyarakat dalam memakai masker dan menjaga jarak, sehingga kluster baru penularan COVID-19 tetap bermunculan.


            Dalam rilis berbagai media daring menunjukkan bahwa bahkan saat artikel ini ditulis, Kota Semarang masih menunjukkan tren yang buruk mengenai perkembangan kasus COVID-19. Dalam rilis Suara Merdeka yang dibaca penulis pada tanggal 9 Agustus 2020, Kota Semarang masih ada di zona merah.penyebaran COVID-19


Sumber: Suara Merdeka https://www.suaramerdeka.com/regional/semarang/237469-zona-merah-kota-semarang-dan-kudus-bertahan-empat-pekan

Berkaca mengenai hal ini, penulis sebagai salah satu peserta KKN Tim II 2020 Universitas Diponegoro masih memandang perlunya edukasi masyarakat yang dilakukan secara meluas mengenai COVID-19. Penulis kemudian memilih edukasi melalui siaran radio untuk melakukan penyuluhan ini. Karena penyuluhan bisa dilakukan dengan dampak seluas-luasnya namun di saat yang bersamaan mengeliminasi pertemuan langsung sama sekali.

            Maka dari itu, penulis mengadakan wawancara melalui siaran radio yang disiarkan melalui frekuensi 95.7 FM Fit Radio Semarang, serta melalui website semarang.fitradio.co.id. Dalam kesempatan ini, penulis melakukan dua wawancara. Yang pertama adalah dengan dr. Kris Pranarka, Sp.FM, KGER, FINASIM dan dr.rer.nad Wien Kusharyoto. Dalam wawancara pertama, dr. Kris Pranarka membagikan pengalamannya sebagai salah satu tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19. Dalam wawancara ini, beliau bersedia membagikan pengalamannya sejak awal terpapar, proses penyembuhan, serta tips dan saran yang akan dibagikan ke masyarakat mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari SARS-Cov-2, virus penyebab COVID-19. Siaran ini disiarkan pada Rabu 29 Juli 2020, pukul 15.00-15.30 WIB, serta diputar ulang pada Kamis 30 Juli 2020 pukul 20.00-20.30 WIB. Wawancara tersebut, dapat Anda dengarkan melalui tautan berikut:

Dalam wawancara kedua, penulis berbincang dengan dr.rer.nad Wien Kusharyoto selaku Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Desain Protein Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang membagikan sebuah informasi unik mengenai metode baru pemberian vaksin COVID-19 melalui semprot. Negara-negara lain termasuk Indonesia saat ini sedang mengembangkan sebuah metode vaksin baru COVID-19 yang diberikan dengan cara dihirup. Cara ini tentunya dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Wawancara ini dilaksanakan pada 2 Agustus 2020 pada pukul 10.00-10.30 WIB, yang selanjutnya bisa Anda simak dalam tautan berikut ini:

Sementara rekaman video wawancara saya melalui telefon bisa disaksikan lewat tautan berikut.