MENINGKATNYA MINAT BERCOCOK TANAM, MAHASISWA UNDIP AJARKAN CARA MENANAM TEMULAWAK KEPADA IBU PKK DI RW 5 TEMBALANG

Semarang- Rektor Undip, Prof Yos Juhan Utama resmi memberangkatkan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan kegiatan KKN. Tidak seperti tahun sebelumnya, KKN kali ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Mahasiswa melaksanakan KKN dilokasi mereka tinggal dan diharapkan mampu berdampak positif dilingkungan tersebut.

Setelah berdiskusi bersama beberapa ibu PKK, bapak RW dan ibu RW diketahui ibu cantik di RW 05 Tembalang sedang sangat meminati kegiatan bercocok tanam. Dilihat dari pekarangan rumah mereka tak heran banyak dihiasi oleh tanaman, seperti tanaman hias, obat, dll.

Diskusi bersama ibu PKK

Saat ngobrol santai dengan para ibu-ibu cantik yang ada disana mereka sangat kepingin diajarin cara budidaya tanaman temulawak namun mereka sering gagal dalam proses pembibitan tanaman tersebut sehingga tidak dapat tumbuh. Melihat dari kodisi tersebut salah satu mahasiswa undip memutuskan untuk mengajarkan para ibu budidaya tanaman temulawak.

Belanja alat dan bahan

Untuk memastikan ilmu yang disampaikan bener valid dan menghasilkan nilai yang bener maka dilakukan percobaan. dalam pelaksanaan trial dilakukan mulai dari pengolahan tanah hingga penanaman benih.

Pelaksanaan sosialisasi ‘Budidaya Tanaman Temulawak’ dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan serta pelaksanaan kegiatan juga dibawah pengawasan dan pembimbingan bapak RW dan Ibu RW. Sistem penyampaian sosialisasi dilakukan secara presentasi agar dapat menekan tingkat perkumpulan dalam jarak yang sangat dekat. Selain itu juga disediakan diwajibkan seluruh peserta untuk menggunakan hand sanitizer sebelum masuk serta harus mengenakan masker. Materi yang diberikan saat sosialisasi adalah mengenai apa itu temulawak, manfaat, kandungan yng dimiliki serta cara melakukan budidaya tanaman temulawak.

Penjelasan terkait budidaya tanaman temulawak

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ditujukan terhadap ibu PKK yang ada dilingkunag RW 5 Tembalang. Sosialisasi dihadiri 15 orang ibu PKK yang tingkat usia beragam dari 40 tahun hingga 60 tahunan. Selama proses sosialisasi terjadi interaksi yang dari ibu PKK yang bisa dilihat dari banyaknya pertanyaan dan rasa ingin tau dari mereka terkait temulawak.

Ibu PKK yang mengikuti kegiatan sosialisasi

Diakhir kegiatan juga diberikan evaluasi berupa pertanyaan dalam bentuk kuisioner yang berisikan pertanyaan terkait sejauh mana pemahaman mereka terkait materi yang disampaikan serta berisi pertanyaan untuk mengoreksi kualitas dari penyampaian materi yang diberikan.