MAHASISWA UNDIP KENALKAN POTENSI DAMPAK PANDEMI COVID-19 DAN UPAYA MITIGASI RISIKO SERTA SOSIALISASIKAN PROTOKOL NEW NORMAL PADA UMKM

Saribudolok (11/8) – Selama pandemi COVID-19, Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan KKN TIM II 2020 yang dilakukan secara mandiri di desa masing-masing dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)”. Meskipun dihadapkan langsung dengan ancaman pandemi, mahasiswa diharapkan dapat tetap bermanfaat bagi masyarakat dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Penyuluhan dengan tema pentingnya pemahaman potensi dampak dari covid-19 dan pengenalan protokol new normal untuk kepentingan UMKM di masa pandemi Covid-19 yang dilakukanpun sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku yakni dengan mendatangi usaha-usaha kecil menengah satu persatu dengan tidak mengumpulkan massa dalam jumlah besar. Penyuluhan yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro di Kelurahan Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada para pelaku usaha kecil menengah akan potensi dampak dari covid-19 terhadap usahanya dan memberikan panduan terhadap new-normal sehingga pemilik usaha kecil menengah mampu mengambil tindakan untuk memitigasi dampak dari covid-19 terhadap usahanya serta lebih siap dalam menerapkan protokol new-normal dalam usahanya.

Penyuluhan yang dilakukan secara door to door oleh mahasiswa Akuntansi Undip, Arif Nugraha yang dipimpin oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Alan Prahutama S.si, M.si memberikan informasi mengenai potensi dampak pandemi covid-19 dan penerapan new-normal kepada pemilik usaha kecil menengah, melakukan tanya jawab secara interaktif serta memberikan pertinggal berupa modul mengenai informasi penyuluhan yang disampaikan.
Pandemi Covid-19 bukan hanya sekedar bencana kesehatan, Covid-19 ini juga telah menimbulkan kekacauan di sektor ekonomi. Tidak hanya industri besar, pandemi virus Corona telah membuat pelaku UKM di Indonesia mulai gelisah. Upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 seperti anjuran social distancing demi menghindari penularan virus Corona yang lebih luas, sedikit banyak turut andil menurunkan aktivitas jual-beli di tengah masyarakat yang sangat mempengaruhi omzet dan kelangsungan bisnis dari usaha kecil menengah. Sehingga, penting untuk dipahami berbagai potensi dampak dari pandemi covid-19 dan upaya untuk memitigasi dampak dari covid-19 terhadap Usaha Kecil Menengah. Terlebih lagi baru-baru ini, sebuah studi menyebut jika Covid-19 akan diprediksi mengakibatkan Indonesia mengalami penurunan dalam pertumbuhan ekonominya sebesar 0.1% di tahun 2020. Tidak hanya UKM yang bergerak di sektor produksi rumahan, mereka yang bergerak di bidang jasa pun dilaporkan mengalami penurunan omset yang signifikan. Misalnya tukang cukur yang terpaksa harus kehilangan penghasilan akibat kebijakan social distancing. Sehingga sangat penting bagi pemilik usaha untuk siap menjalankan usahanya ditengah pandemi covid-19.

Informasi yang dimiliki oleh warga Saribudolok mengenai kebijakan Pra-Adaptasi Kebiasaan Barupun dinilai masih kurang, bahkan sebagian besar keluarga mengaku tidak memiliki satu masker pun di rumahnya. Selama pandemi, masyarakat juga tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya, tanpa adanya pelaksanaan protokol kesehatan yang cukup. Pasar dan tempat umum lainnya pun tetap dipadati oleh pengunjung.

Hal inilah yang menggerakkan mahasiswa KKN Undip untuk berupaya memberikan informasi mengenai penekanan penularan covid-19 dengan menjalankan sosialisasi ke rumah-rumah warga di desa Saribudolok serta menempelkan poster terkait penghambatan penularan covid-19 pada tempat-tempat umum yang biasanya dipadati oleh pengunjung dan untuk memberikan edukasi terkait protokol kesehatan dalam memasuki fase Pra-AKB..