Pantau Tumbuh Kembang Balita melalui Posyandu di Masa New Normal

BANJARNEGARA (12/8) – Tak dapat dipungkiri bahwa adanya kebijakan physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID19 yang sedang melanda negeri ini, memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kegiatan berbasis masyarakat, salah satunya adalah posyandu balita. Selama 4 bulan terakhir, kegiatan posyandu balita di Desa Bawang, Kabupaten Banjarnegara terpaksa dihentikan sementara karena pandemi ini. Padahal, posyandu merupakan salah satu wadah dan sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Melihat permasalahan ini mahasiswi KKN Undip yang sedang mengabdi di desa sendiri, mencoba menghidupkan kembali kegiatan  posyandu yang menerapkan protokol pencegahan COVID19, bersama dengan bidan desa dan para kader posyandu di Desa Bawang

Posyandu balita merupakan kegiatan rutin bulanan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan tenaga kesehatan terkait, dalam upaya pelayanan kesehatan bayi, balita, dan ibu, dimana kegiatannya meliputi pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui status gizi balita, pemberian vitamin, imunisasi, serta konseling KB untuk Ibu. Desa Bawang sendiri memiliki 6 posyandu yang tersebar merata di berbagai wilayah desa. Terhentinya kegiatan posyandu selama 4 bulan terakhir tentunya memberikan dampak yang signifikan terhadap pemantauan derajat kesehatan ibu dan anak di Desa Bawang. Walaupun imunisasi sudah dialihkan ke Puskesmas setempat, namun pemantauan tumbuh dan kembang anak sangat terhambat sehingga sulit dilakukan penilaian status gizi para balita.

Bulan Agustus merupakan bulan pemberian vitamin A untuk balita. Vitamin A sendiri sangat diperlukan untuk peningkatan sistem imun anak, terutama di tengah pandemi COVID19 ini. Bersama bidan desa dan para kader posyandu di Desa Bawang, mahasiswi KKN Undip Tim II mulai bersiap diri untuk menjalankan kembali kegiatan posyandu yang sudah cukup lama terhenti. Pada hari Senin (3/8), dilakukan pertemuan kader posyandu Desa Bawang untuk membahas persiapan kegiatan posyandu di era pandemi bersama bidan desa. Berbagai protokol pencegahan COVID19 dirumuskan dan disepakati bersama untuk diterapkan dalam kegiatan posyandu di bulan Agustus mendatang, meliputi kewajiban menggunakan masker, mencuci tangan, pengecekan suhu, jaga jarak antar meja dan orang, substitusi timbangan dacin dengan timbangan injak atau penggunaan sarung pribadi balita jika menggunakan timbangan dacin, pemberian vitamin A oleh ibu untuk menghindari kontak liur balita dengan kader posyandu, dan lain sebagainya.

Pengukuran Berat Badan Balita di Posyandu Mrica Menggunakan Sarung Pribadi Balita untuk Cegah Penularan COVID19

Posyandu era adaptasi kebiasaan baru di Desa Bawang dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut sesuai wilayah kerjanya masing-masing, yaitu Posyandu Bulukuning (7/8), Posyandu Kalipasang (8/8), Posyandu Patrol (9/8), Posyandu Mrica (10/8), Posyandu Kebondalem (11/8), dan Posyandu Danakerta (12/8). Uji coba posyandu adaptasi kebiasaan baru terbilang cukup baik dan sebagian besar sudah menerapkan protokol pencegahan COVID19 yang sudah dirumuskan sebelumnya. Untuk selalu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para ibu, maka poster edukasi yang berisi protokol pencegahan COVID19 dalam kegiatan posyandu dipasang di tempat pelaksanaan posyandu. Kedepannya, diharapkan kegiatan posyandu tetap dapat berjalan sesuai protokol yang ada, agar tumbuh kembang balita tetap dapat terpantau dengan baik dan derajat kesehatan ibu serta anak dapat selalu ditingkatkan sebaik mungkin.

Penyerahan Poster Penerapan Protokol Pencegahan COVID19 dalam Kegiatan Posyandu di Danakerta bersama Kader dan Bidan Desa

Penulis : Mardelia Nur Fatana

Editor  : Dr.Amirudin, MA