MINNOURI, Masker Insert Nano dengan Ekstrak Poutporri Sebagai Aromaterapi Alami Karya Mahasiswa KKN UNDIP, Sebagai Solusi Kemalasan Masyarakat dalam Penggunaan Masker

Pada minggu keempat, tanggal 27 Juli hingga 2 Agustus 2020, kegiatan KKN Tim II yang berada di Desa Guyangan masih kembali berlanjut, dengan melanjutkan program kedua berupa pembuatan Masker MINNOURI, yaitu masker insert nanofilter dengan ekstrak Poutporri sebagai aromaterapi alami. Hal tersebut didasarkan pada kondisi kesadaran masyarakat desa Guyangan dalam penggunaan masker yang sudah mulai turun,   sehingga banyak warga yang cenderung menyepelekan penggunaan masker tersebut. Selain itu, mengingat adanya beberapa sekolah yang berada di desa ini yang telah mulai pembelajaran, maka penyuluhan akan penggunaan masker patut diperhatikan.

Pembuatan MINNOURI ini dimulai dengan pemotongan kain, lalu kain tersebut dicuci sedemikian rupa, setelah itu penjahitan pun mulai dilakukan. Setelah kain selesai dijahit semuanya, penyiapan nanofilter pun dilakukan, sembari menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan Poutporri. Poutporri tersebut terbuat dari ekstrak bunga yang telah dikeringkan, bunga yang digunakan disini bermacam-macam, mulai dari bunga mawar, melati, dsb. Pembuatan Poutporri tersebut berlangsung hingga 3 hari. Setelah bunga menjadi kering, ekstrak dari bunga tersebut diambil untuk dijadikan sebagai aromaterapi. Pembuatan masker MINNOURI tersebut dapat berlangsung hingga 1-2 minggu, yang dilakukan pada minggu ketiga sampai dengan minggu keempat pada tanggal 21 Juli 2020 sampai 2 Agustus 2020.

Setelah pembuatan masker selesai, pembagian kepada masyarakat pun dilakukan pada minggu kelima, target pembagian masker adalah tempat umum yang telah kembali aktif, begitu juga dengan penjual-penjual yang sering berinteraksi dengan para pembeli di masyarakat.

Selain pembuatan masker MINNOURI, kegiatan untuk mengisi KKN tersebut adalah dapat turut serta dalam membantu panitia qurban, karena bertepatan pada tanggal 31 Juli 2020 kemaren adalah perayaan Idul Adha dimana untuk tahun ini perayaan Kurban terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena adanya pandemi Covid-19, warga yang berlaku sebagai panitia pun harus melaksanakan tata tertib protokol pemerintah terkait pencegahan Covid-19.

Author : Dian Furqona Rahmawati

Jurusan : Fisika

Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Meiny Suzery, MS