KASUS POSITIF COVID-19 MELEDAK, MAHASISWA KKN UNDIP GENCARKAN PERILAKU BERSIH DAN SEHAT

Semarang (18/7). Berbeda dari periode tahun sebelumnya, kegiatan KKN tim II periode tahun 2020 mengambil lokasi di lingkungan domisili masing-masing mahasiswa. Hal tersebut merupakan imbas dari pembatasan mobilisasi oleh karena pandemi COVID-19 yang sedang merebak ini. Salah satu mahasiswa UNDIP melakukan rangkaian kegiatan KKN di lingkungan RW 01 Kelurahan Rejosari, Semarang.

Pada saat survey (24/6), Kelurahan Rejosari merupakan penyumbang kasus pasien positif COVID-19 terbanyak di Kecamatan Semarang Timur yakni sebanyak 9 orang. Keesokan harinya (25/6), terdapat seseorang lansia positif COVID-19 yang meninggal dunia, menyebabkan satu kampung di-lock down. Selain itu, beberapa orang yang memiliki riwayat kontak dengan almarhum diamankan. Pada hari terakhir survey (29/6), terdapat 11 orang positif COVID-19 yang berdomisili di Kelurahan Rejosari.

Edit : Laura Andri R.M.,S.S.,M.A.

Survey Lokasi
Jumat (26/6)

Transmisi lokal penyakit infeksius ini terbilang cepat dan tersembunyi. Untuk mencegah penularan COVID-19 pada masyarakat, mahasiswa UNDIP memberikan edukasi mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Perubahan perilaku kesehatan dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta menurunkan angka kejadian penyakit penyerta. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mewujudkan pemberdayaan masyarakat yang berkaitan dengan SDG’s sehingga menunjang pembangunan di lingkungan masyarakat sekitar.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memajukan dan membimbing warga kami untuk hidup sehat, apalagi dalam kondisi pandemik COVID-19 ini”, ujar Arnantho Prastowo, selaku Ketua RW 01 Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur.

Perizinan Ketua RT & RW
Jumat (3/7)

Pada hari Senin (6/7), kegiatan diawali dengan pembagian kuesioner melalui google form kepada setidaknya 5 keluarga di lingkup RW 01 Kelurahan Rejosari. Kuesioner berisi 16 buah indikator rumah tangga sehat dan penilaian Indeks Keluarga Sehat (IKS). Penilaian dan analisis terlebih dahulu dilakukan terhadap isian kuesioner.

Pada hari Minggu (12/7), intervensi berupa KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mulai dilaksanakan menggunakan bantuan media flyer. Mahasiswa UNDIP memberikan edukasi secara door to door mengunjungi satu per satu rumah dengan pertimbangan protokol kesehatan.

Pelaksanaan Program Edukasi PHBS
Minggu (12/7) dan Senin (13/7)

Hingga saat ini (18/7), materi yang disampaikan adalah mengenai 10 komponen PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) secara umum. Warga tampak antusias menyimak edukasi yang dipaparkan. Tak hanya berhenti pada titik “menerima hasil” saja, masyarakat pun aktif bertanya serta mengutarakan gagasan dan pikiran mereka baik mengenai komponen yang sudah dipraktikkan sehari-hari terutama pada masa pandemi maupun kesadaran mereka untuk mengubah perilaku kesehatan mereka yang kurang tepat sebagai wujud dari pemberdayaan.

Rangkaian kegiatan edukasi ini diagendakan akan berakhir hingga 5 minggu. Adapun materi edukasi lain yang juga akan disampaikan bersifat spesifik pada komponen yang penting pada saat pandemi ini seperti olahraga, gizi, cuci tangan, dan anjuran untuk tidak merokok.

Oleh    : Christopher Alvaro D (Fakultas Kedokteran/Pendidikan dokter)

Editor  : Laura Andri Retno Martini, SS, MA.