Mutasi Covid-19? Apakah Vaksin Efektif Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19?

Kota Semarang (21/01). Mahasiswa KKN UNDIP di Jangli Perbalan Kota Semarang melalukan edukasi dan sosialisasi mengenai Mutasi Covid-19 dan Vaksin Covid-19 melalui media poster. Kegiatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait adanya varian covid-19 yang baru agar lebih mematuhi protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas). Selain itu, edukasi ini juga bertujuan untuk menjelaskan bahwa vaksin covid-19 yang akan diberikan ke masyarakat sudah ber-BPOM dan halal MUI.

Covid-19 (corona virus disease 2019) telah melumpuhkan bidang kesehatan dan ekonomi di seluruh dunia. Angka penularan covid-19 di Indonesia yang semakin tinggi bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan dan mengabaikan protokol kesehatan. Strain baru virus SAR-CoV-2 telah ditemukan di London, Inggris. Virus ini sudah dapat dideteksi melalui swab antigen dan pcr testing dan terbukti lebih menular 71% namun tidak lebih mematikan daripada covid-19 lainnya. Bagaimanapun juga, penularan yang lebih cepat dapat menginfeksi lebih banyak orang sehingga akan terjadi lonjakan angka yang terinfeksi virus ini. Mutasi virus yang berkode B117 ini telah menyebar setidaknya di 19 negara di didunia. Sejauh ini, mutasi virus tersebut belum ditemukan di Indonesia karena belum dilacak. Jenis mutasinya sudah banyak ditemukan di Indonesia adalah D614G.

Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin mengandung bakteri, racun, atau virus penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau sudah dimatikan. Vaksin dimasukkan ke tubuh untuk membantu sistem imun tubuh untuk mempelajari virus dan melawannya tanpa harus sakit. Vaksin Sinovac adalah salah satu vaksin covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Vaksin ini dibuat menggunakan metode virus yang telah dilemahkan. Efikasi vaksin Sinovac yaitu sebesar 65,3 persen, artinya vaksin dapat menurunkan 65,3 persen covid-19 bergejala pada kelompok yang divaksin daripada kelompok plasebo (jenis obat kosong yang tidak memberikan pengaruh apapun terhadap kesehatan). Angka tersebut telah memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu di atas 50 persen. Protokol kesehatan 5M tetap harus diterapkan, meski nanti semua masyarakat sudah divaksinasi. Hal ini terjadi karena vaksinasi merupakan upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia, bukan untuk mematikan virus korona.

Edukasi dan Sosialisasi Mutasi Covid-19 dan Vaksin Covid-19

Yusie, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan edukasi dan sosialisasi Mutasi Covid-19 dan Vaksin Covid-19 selama 3 hari yang dimulai dari hari Selasa (19/01). Kegiatan edukasi dan sosialisasi ini menyasar kepada warga RT 09 RW 06. Kegiatan ini dilakukan secara door to door ke beberapa rumah warga dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, edukasi dan sosialisasi juga dilakukan melalui whatsapp group karang taruna dan ibu PKK. Walaupun tidak semua warga mendapat edukasi secara langsung, diharapkan anggota karang taruna dan ibu PKK dapat meneruskannya kepada masing-masing anggota keluarganya. Penempelan poster covid-19 dan vaksin juga dilakukan di pos kamling RT 09 RW 06 dengan ijin ketua RT dan ketua keamanan setempat. Edukasi mengenai pentingnya memakai masker dan cuci tangan di kala pandemi ini juga diberikan pada Kamis (21/01) melalui whatsapp group dengan bentuk softfile. Untuk menunjang kegiatan KKN ini, Yusie juga membagikan beberapa masker bagi pengguna jalan yang masih mengabaikan masker. Para anggota karang taruna, ibu PKK, dan pengguna jalan merasa antusias terhadap kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Jangli Perbalan.

Penempelan Poster Covid-19 dan Vaksin Covid-19 di Poskamling RT 09 RW 06

Melalui program ini, diharapkan warga Jangli Perbalan RT 09 RW 06 ini dapat meningkatkan pengetahuan dan dapat menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat karena banyaknya mutasi covid-19 yang semakin berkembang. Selain itu, diharapkan warga setempat bersedia untuk menerima vaksin covid-19 supaya Indonesia lebih cepat mencapai herd immunity, yaitu perlindungan secara tidak langsung dari suatu penyakit menular yang terwujud ketika sebuah populasi memiliki kekebalan baik lewat vaksinasi maupun imunitas yang berkembang dari infeksi sebelumnya.