Takakura Sebagai Solusi Persampahan dan Diversifikasi Produk Pangan sebagai Peningkat Perekonomian
Jumat, 3 Februari 2017 – Keranjang Takakura merupakan alat pengomposan skala rumah tangga yang ditemukan Pusdakota bersama Pemerintah Kota Surabaya, Kitakyusu International Technocooperative Association, dan Pemerintahan Kitakyusu Jepang pada tahun 2005. Keranjang ini dirakit dari bahan-bahan sederhana di sekitar kita yang mampu mempercepat proses pembuatan kompos. Sosialisai kepada ibu PKK Desa Tlogomulyo tersebut Mahasiswa KKN dengan jurusan Teknik Lingkungan memaparkan monodisiplin yang berkaitan dengan penanganan persampahan.
Takakura menjadi salah satu alternatif dalam pengelolaan persampahan dalam skala rumah tangga yang dapat diterapkan dengan mudah dengan biaya yang terjangkau dan sangat meminimalisir pencemaran sampah. Pemaparan materi tersebut membuat masyarakat tertarik dan tahu lebih banyak apa dan bagaimana penanganan sampah yang baik dan benar.
Acara ditutup dengan kegiatan masak-masak yang menjadi monodisiplin Mahasiswa KKN departemen Teknologi Hasil Perikanan. Monodisiplin yang dilakukan yaitu Pelatihan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan (Nugget Ikan Nila), praktek langsung pembuatan Nugget Ikan Nila yang dilakukan agar masyarakat tahu bagaimana mengolah hasil perikanan ke dalam variasi yang lebih banyak dan kandungan gizi ikan yang lebih baik. Setelah produk jadi dijelaskan bagaimana cara pemasaran yang dapat dilakukan dalam unit usaha kecil. Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan deteksi boraks dengan metode sederhana, tujuannya agar masyarakat dapat mengetahui bahan makanan yang dibeli sehari-hari aman atau tidak. Lebih waspada dan hati-hati dalam membeli bahan makanan. Masyarakat lebih tahu dampak bahaya yang dtimbulkan jika terlalu sering mengkonsumsi boraks. Dengan hanya menggunakan kunyit dan tusuk gigi masyarakat dapat mendeteksi adanya kandungan boraks pada bahan makanan.
Pelaksanaan kegiatan tersebut memberi banyak wawasan masyarakat tentang lingkungan dan pangan. Dengan adanya acara tersebut diharapkan masyarakat lebih tergugah dengan lebih peduli terhadap lingkungan dan lebih kreatif dalam mengolah produk pangan. Sehingga tidak hanya membantu melestarikan lingkungan sekitar juga dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga.