Belajar dan Bermain : Mahasiswa UNDIP Kembangkan Pembelajaran Sejarah dengan Berbagai Metode
Demak (04/02/2021) – Adanya pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia tak terkecuai di Indonesia membuat banyak sektor terdampak secara langsung. Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang dampaknya cukup luas. Bebagai lembaga pendidikan muai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi diharuskan untuk melakukan online learning based atau belajar secara online. Beberapa saat lalu pemerintah telah menerapkan kebijakan bahwa sistem pembelajaran dilakukan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi wilayah masing-masing tetap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Salah satu lembaga pendidikan yang telah berjalan dengan langsung adalah Pondok Pesantren (Ponpes). Pondok Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang pembelajarannya berfokus pada pembelajaran agama islam. Di Kabupaten Demak, khusunya Kecamatan Mranggen terdapat cukup banyak pondok pesantren, salah satunya adalah Pondok Pesantren Al-Hadi Girikusumo, yang terletak di Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.
Ponpes Al-Hadi sendiri merupakan salah satu bagian dari Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al-Hadi yang juga terdapat lembaga pendidikan sekolah mulai dari RA (Raoudhotu Athfal) atau yang sejajar dengan PAUD hingga MA (Madrasah Aliyah). Kegiatan di Ponpes Al-Hadi sudah berjalan sebelum masa PSBB pada Bulan Januari lalu. Kegiatan tersebut dimulai dengan keberangkatan santri yang sebelumnya diliburkan. Keberangkata para santri dilakukan secara bertahap dan setiap santri yang berangkat diwajibkan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan pemriksaan suhu tubuh, serta memiiki surat sehat dan bebas COVID-19. Hampir semua santri di Ponpes Al-Hadi adalah pelajar sekolah yang menutut ilmu di YPP Al-Hadi. Meskipun para santri sudah berada dilingkungan Ponpes, namun kegiatan belajar mengajar di YPP Al-Hadi mengalami keterbatasan, misalnya pengurangan jam pelajaran, jumlah siswa dalam kelas, serta jadwal keberangkatan siswa juga dibatasi. Dengan demikian banyak waktu luang dari para santri.
Nur Samiroh, salah satu Mahasiswa KKN Tim I Undip dari jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, mengajak para santri Ponpes Al-Hadi Girikusumo untuk mengisi waktu luang mereka dengan belajar tentang Sejarah Bangsa Indonesia. Pembelajaran sejaran ini diakukan dengan metode pembelajaran sejarah kreatif yaitu dengan belajar dan bermain. Kegiatan ini bertujuan untuk menepis stigma miring yang banyak beredar dimasyarakat bahwa pelajaran sejarah itu membosankan. Kegiatan ini diikuti oleh sebagian santri putri Ponpes Al-Hadi dengan gembira namun tetap dapat menyerap ilmu yang ada di dalam kegiatan pembelajaran sejarah kreatif ini.
Kegiatan Pembelajaran ini dilakukukan dengan beberapa metode selama 6 hari. Metode yang pertama yaitu dengan mengenal sejarah dari peningalan sejarah. Para santri dikenalkan dengan berbagai bagunan peninggalan sejarah dan bagaimana cerita dari bangunan peninggalan sejarah tersebut. Metode yang ke-2 adalah dengan mengenal tokoh sejarah yang terdapat pada uang. Para santri dikenalkan dengan tokoh-tokoh yang ada pada uang, sehingga mereka tau tentang tokoh tersebut. Metode yang ketiga dilakukan dengan materi Teka Teki Silang (TTS) para santri ajak untuk mengerjakan TTS yang isinya pertanyaan-pertanyaan sejarah sambil bermain. Permainan yang dilakukan yaitu tebak isi dari kotak TTS. Para santri dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian akan diberikan pertanyaan dari yang ada pada TTS tersebut, setiap keompok yang bisa menjawab akan mendapatkan 1 point dan yang paing benyak mengumpulkan point akan menjadi pemenang. Reward kepada pemenang adalah mereka bisa menghukum keompok lain yang kalah. Metode yang terakhir adalah dengan fim. Para santri diajak untu menonton film yang berhubungan dengan Sejarah Indonesia. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran santri Ponpes Al-Hadi untuk lebih mencintai bangsa serta dapat memberikan inspirasi kepada santri bahwa selain pelajaran agama, pelajaran sejarah juga penting bagi mereka sebagai generasi muda bangsa.
Oleh: Nur Samiroh (FIB/Sejarah/13030117120019)
Dosen Pembimbing: Ir. Rudy Hartanto, S.Pt., M.P., Ph.D.