Mahasiswi Undip Ajak Pengemudi Ojek Patuhi Protokol Kesehatan Selama Berkendara
BOGOR, JAWA BARAT (01/02) — Penerapan protokol kesehatan saat ini menjadi wajib dilakukan oleh siapapun, termasuk para pengguna jalan. Pasalnya berkendara merupakan salah satu aktivitas luar ruangan yang berpotensi menularkan Covid-19. Dan yang termasuk perlu diperhatian secara khusus adalah pengemudi motor, mengingat jumlah mereka di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan pengemudi kendaraan lain. Pengemudi motor termasuk kelompok yang rentan terpapar Covid-19 karena banyaknya interaksi mereka dengan orang lain. Selain itu mereka juga berpeluang besar menulari orang lain apabila mereka orang tanpa gejala.
Meskipun sudah dihimbau oleh pemerintah, dan seruan 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) sudah disosialisasikan di berbagai media, faktanya masih banyak pengemudi motor (ojek) melalaikan protokol kesehatan selama berkendara. Sering ditemukan pengemudi ojek tidak memakai masker saat mengangkut penumpang. Terlebih lagi mereka jarang membawa hand sanitizer dan menggunakannya saat sebelum dan sesudah mengangkut penumpang. “Ribet neng, lagipula jarak nganternya deket ini. Buat apa dipake sering-sering.” Ungkap Asep, salah satu pengemudi ojek di lingkungan Kelurahan Ciluar Kecamatan Bogor Utara.
Hal ini meresahkan sebagian warga sekitar RW 09 yang menggunakan jasa ojek pangkalan. Apalagi wilayah RW 09 Kelurahan Ciluar termasuk dalam zona merah penularan Covid-19. Kenyataan inilah yang mendorong Shofiya Fikariya, seorang mahasiswi jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro menjadikan hal tersebut sebagai program kerja KKN Tim 1 Tahun 2021 sebagai realisasi dari tema besar yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Kegiatan KKN ini berlangsung mulai dari awal Januari hingga pertengahan Februari 2021.
Bentuk kegiatan ini berupa sosialisasi mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan selama berkendara, dengan selalu menggunakan masker, hand sanitizer pada saat sebelum dan sesudah mengangkut penumpang, menjaga jarak dengan memberi batas antara pengemudi dan penumpang ojek serta menghindari kontak langsung, dan menggunakan alat pelindung diri berupa helm full face, sarung tangan dan jaket.
Media yang digunakaan untuk sosialisasi berupa poster dan stiker. Poster ditempelkan di pangkalan ojek sebagai media pengingat bagi para pengemudi dan stiker diberikan kepada para pengemudi untuk ditempel di motor mereka. Selain itu Shofiya juga membagikan masker kain dan hand sanitizer alami dari daun sirih kepada para pengemudi ojek.
Kegiatan ini mendapat tanggapan yang baik dari warga dan pengemudi ojek setempat. Pak Joko selaku Ketua RW 09 Kelurahan Ciluar sangat antusias dan ikut mendapingi kegiatan program KKN ini. Dalam kesempatan itu beliau mengatakan, “Sebenarnya kami Gugus Covid RW 09 sudah melakukan kegiatan membagikan masker dari bulan Juli tahun lalu Mbak, Cuma tidak dilanjutkan karena biayanya mandek. Kami sangat berterima kasih kepada Mbak yang melakukan kegiatan sosialisasi ini. Semoga kegiatan ini bisa menjadi pengingat bagi pengemudi ojek untuk selalu pake masker dan hand sanitizer” pungkas beliau. Begitu juga dengan para pengemudi ojek yang mengungkapkan rasa terimakasih karena sudah diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan selama berkendara.
Selain melakukan sosialisasi protokol kesehatan selama berkendara kepada para pengemudi ojek di wilayah Kelurahan Ciluar, Shofiya juga melakukan sosialisasi cara pembuatan hand sanitizer alami dari daun sirih. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan saran dari Pak Muhyidin S.Ag., M.Ag., M.H. selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) KKN. Beliau menyebut bahwa sangat disayangkan apabila hand sanitizer alami hanya dibagikan kepada para pengemudi ojek tanpa mengajarkan bagaimana cara membuatnya.
Menindaklanjuti saran tersebut, Shofiya mensosialisasikan cara membuat hand sanitizer alami dari daun sirih kepada ibu-ibu warga RW 09 secara virtual via Zoom. Kegiatan yang dilakukan pada hari Sabtu, 30 Januari 2021 terselenggara dengan baik setelah sebelumnya berkoordinasi dan mendapat izin dari Ketua RW 09.
Shofiya Fikariya — Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro
DPL : Muhyidin S.Ag., M.Ag., M.H.