Mahasiswi Undip Ajak Anak-Anak Mengenal Literasi di Masa Sekolah Daring.

01/02/2020) Tembalang, Semarang – KKN Pulang Kampung yang diselenggarakan Universitas Diponegoro dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid -19 Berbasis Pada tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)”. Berbagai dampak telah kita rasakan bersama, terlebih dalam dunia pendidikan yang ternyata sudah berlangsung hampir satu tahun sekolah daring (dalam jaringan). Tentunya ada masalah yang terjadi, anak-anak tingkat semangat belajar menurun, sulit beradaptasi, dan banyak orang tua yang tidak siap sedia mendampingi belajar karena pekerjaan rumah tangga yang begitu banyaknya.
Hal demikian serupa dengan kutipan dari survei U-Report pada Agustus hingga September 2020 terhadap 535 anak muda (64 persen perempuan) dari seluruh Indonesia, mayoritas responden (38 persen) menyatakan khawatir tidak dapat mengikuti pelajaran daring dengan baik (dikutip dari unicef.org).
Maka salah seorang peserta KKN TIM I periode 2021, dari Sastra Indonesia yakni Indah Tri Wahyuningsih melaksanakan program “Edukasi Literasi Anak” yang telah disetujui oleh dosen pembimbing lapangan yaitu Ibu Dr. Cahya Tri Purnami, S.K.M, M.Kes. kegiatan literasi ditujuakan kepada anak-anak di lingkungan RT03/03, keluarahan Tembalang, Kota Semarang.
“kegiatan literasi ini berlangsung selama dua minggu, yaitu di pekan ke dua dan tiga KKN. Beberapa hal yang menjadi tujuan diadakannya program tersebut yaitu meningkatkan minat baca anak, mengembangkan daya kreatif, meningkatkan daya ingat anak, menambah kemampuan berbahasa, dan lain sebagainya.” Ujar Indah,
Lanjut Indah menjelaskan “Kegiatan ini dimulai dari pelatihan baca tulis secara mendasar seperti menulis nama bagi anak-anak usia 4-6 tahun, lalu kegiatan simak dan dengar untuk anak di usia 7-11 tahun, kemudian dilanjutkan pembuatan puisi dengan tema bebas, permainan tebak gambar dan karakter, hingga pelaithan baca puisi.”

Alya salah satu murid merasa senang dan antusias bisa belajar membuat puisi dan membacanya di depan kelas.
“Aku suka puisi, senang bisa belajar membuat puisi, baru pertama kali ini membuat puisi bahkan bisa membaca puisi di depan kelas.” Ungkapnya
Kegiatan literasi kepada anak-anak di masa sekolah daring sangat membantu anak-anak dalam meningkatkan baca tulis, terlebih berimajinasi atau mengekpresikan diri dalam bentuk tulisan. Berbagai macam kegiatan literasi yang dilakukan oleh mahasiswi ini terdiri dari beberapa edukasi, seperti melatih baca tulis anak, membaca buku non teks pelajaran, mendongeng, membuat puisi, serta penambahan kosakata bagi anak dalam permainan; tebak karakter dan gambar. Adapun kegiatan mendongeng, beberapa anak diminta bercerita di depan kelas dengan tujuan melatih mental anak dan kemampuan berbahasa.
Selain kegiatan literasi tersebut, dilakukan kegiatan serupa kepada anak-anak di Gang Margoyo RT 03/03 yaitu pendampingan belajar. Kegiatan pendampingan belajar anak bertujuan membantu keluhan atau keresahan para ibu-ibu rumah tangga yang mana, beberapa orang tua cukup kesulitan membagi waktu untuk mendampingi mengerjakan tugas dan sekolah daring anaknya.
“Kesel Mbak, udah ngurusin rumah, pagi-pagi harus cek tugas sekolah anak, kadang-kadang anak juga tidak mau mengerjakannya, akhirnya juga ibunya yang menyelesaikan tugasnya.” Ujar Sumini selaku Ibu RT 03 sekaligus menjadi ibu rumah tangga.
Hal demikian dilaksanakan dengan tujuan menumbuhkan minat baca bagi anak, meningkatkan daya tangkap atau pun imajinasi anak dalam mengekspresikan diri dan mengembangkan kemampuan berfikir kritis. Dan hal penting dalam pengenalan literasi kepada anak-anak adalah meningkatan prestasi literasi di Indonesia dan mendukung dalam tercapainya SDG’s yang ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan demi kesalamatan planet bumi.
Penulis: Indah Tri Wahyuningsih, Mahasiswa KKN TIM I Periode 2021 UNDIP
Editor: Dr. Cahya Tri Purnami, S.K.M., M. Kes.
Referensi :
https://news.detik.com/berita/d-5124573/3-dampak-negatif-sekolah-online-untuk-jangka-panjang-versi-menteri-nadiem (diakses 3 Februari).
https://www.unicef.org/indonesia/id/stories/tak-perlu-waswas-saat-cemas (diakses 3 Februari)