Mahasiswa KKN Undip Memperkenalkan Budidaya Microgreen, Tanaman Mini yang Dapat Menjadi Obat Penyakit Kritis
Semarang (23/1/2021) – Bertani merupakan salah satu hobi yang kembali naik daun di tengah masa pandemi. Demam bertani melanda masyarakat di kawasan perkotaan melalui budidaya urban farming. Urban farming adalah sebuah konsep memindahkan pertanian konvensional menjadi pertanian perkotaan. Pekarangan yang sempit seringkali menjadi alasan bagi sebagian orang enggan mencoba aktivitas pertanian. Padahal, saat ini sudah banyak teknik menanam yang bisa dilakukan pada lahan sempit. Salah satu bentuk praktiknya adalah dengan sistem Microgreen.

Microgreen adalah Budidaya tanaman sayuran berukuran kecil pada fase setelah kecambah atau sebelum dewasa berumur 14-21 hari. Biasanya menggunakan wadah berukuran kecil seperti tray, nampan, dan sebagainya. Berbagai tanaman seperti brokoli, selada, kubis, hingga bayam dapat ditanam sebagai microgreens. Secara umum, microgreen mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral dalam kadar yang lebih tinggi ketimbang sayuran dewasa dalam jumlah yang sama. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa microgreen mengandung nutrisi 9 kali lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam sayuran dewasa.
Selain kaya akan nutrisi, Microgreen juga mengandung antioksidan tinggi yang dapat menangkal radikal bebas. Dilansir dari healthline.com, Melansir Healthline, microgreens dapat menurunkan risiko dari sejumlah penyakit, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Penyakit jantung.
Microgreen adalah sumber polifenol yang kaya, sebuah kelas antioksidan yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
- Penyakit Alzheimer
Kandungan antioksidan termasuk polifenol yang tinggi juga dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
- Diabetes
Antioksidan yang terkandung dalam microgreen dapat membantu mengurangi tekanan yang dapat mencegah gula masuk ke sel dengan benar.
- Jenis kanker tertentu
Kandungan antioksidan seperti polifenol pada microgreen juga dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker.
Namun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengukur manfaat microgreen secara rinci pada manusia.
Berangkat dari hal tersebut, Mahasiswa Undip membuat program sosialisasi tentang budidaya Microgreen di lingkungan RT 03 RW 01, Kelurahan Kramas, Kec. Tembalang, Kota Semarang. Kegitan ini bertujuan agar masyarakat dapat melakukan kegiatan positif dan bermanfaat yang juga dapat menangkal radikal bebas serta menjaga sistem imunitas tubuh saat kondisi pandemi Covid-19.

Sosialisasi dilakukan dengan memperkenalkan kepada warga terkait Urban Farming dengan sistem microgreen serta penanaman dan pemanfaatannya. Setiap warga diberikan starter kit microgreen yang berisi wadah, media tanam, dan benih agar warga dapat mencoba untuk menanam microgreen. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini warga dapat mengisi waktu luang saat pandemi dan dapat menjaga imunitas tubuh selama pandemi Covid-19.
Penulis : Iguh Agung Kurniawan (Teknik Lingkungan/21080117140077)
DPL : Tira Hamdillah Skripsa, S.KG., M.Kes.
Lokasi : RT 03 RW 01, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang
KKN TIM I UNDIP 2021