Penguatan Desa Wirun Sebagai Desa Wisata Dengan Community Based Tourism
Sukoharjo (25/01/2021) – Perkembangan pariwisata di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Beragam program diluncurkan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif salah satunya yaitu Desa Wisata. Desa wisata merupakan pemberdayaan mmasyarakat untuk berperan sebagai pelaku dalam meningkatkan kesiapan dan kepedulian terhadap potensi pariwisata atau daya tarik wisata yang ada di daerah mereka guna meningkatkan kesejahteraan. Tercatat hingga akhir tahun 2018, Badan Pusat Statistika (BPS) melaporkan ada sekitar 1.734 desa wisata yang ada di Indonesia.
Mewabahnya virus Covid-19 sejak awal tahun 2020 di Indonesia berdampak terhadap segala sektor tak terkecuali dunia pariwisata. Berdasakan kondisi tersebut menginspirasi untuk melaksanakan program KKN Tim 1 Universitas Diponegoro tahun 2021 yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Berkelanjutan (SDG’s)”. Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo yang berlangsung pada tanggal 25 Januari hingga 29 Januari 2021.
Mengangkat topik mengenai pembangunan berkelanjutan yang berbasis kemitraan, program ini menggandeng kelompok sadar wisata Desa Wirun untuk pelaksanannya dengan tujuan untuk menguatkan pariwisata di Desa Wirun di tengah pandemi Covid-19. Rangkain kegiatan yang dimulai dengan menjalin kerja sama kepada para pengrajin industri yang terdir iatas pengrajin gamelan, mebel dan genting. Kemudian, dilanjutkan dengan pengelola objek wisata tirta “Embung Pengantin” dan pengelola Yayasan Sahasra Adhi Pura untuk menjalankan program paket wisata atau tur wisata. Pelaksanaan kegiatan berikutnya ialah mengadakan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di tempat wisata khusunya di Embung Pengantin agar tetap aman berwisata di masa pandemi seperti ini. Kegiatan di tutup dengan pembagian masker dan paket jamu kepada para pelaku wisata.
Desa wisata Wirun masih terus memerlukan pengelolaan dan pengembangan yang berkala serta berkelajutan guna mencapai kesejahteraan masyarakat. Daya tarik atau potensi wisata yang dimilikinya seperti keahlian dalam pembuatan gamelan, atraksi wisata tirta dan wisata religi dan budaya merupakan modal utama yang dapat dikembangkan untuk menjadi desa wisata berbasis kebudayaan. Selain itu, harus meningkatkan kolaborasi antar 3 aktor utama yang menggerakan sistem pariwisata yaitu masyarakat, swasta dan pemerintah. Semua komponen tersebut harus berjalan beriringan dalam rangka mengembangkan pariwisata di Desa Wirun.
Penulis: Ratih Kumala Sari
Program Studi: Ilmu Sejarah
Dosen Pembimbing Lapangan: Mahendra Pudji Utama, S.S., M.Hum.