Mahasiswa Undip Berikan Edukasi Literasi dari Mulai Permainan Tradisional Hingga Praktik Membuat Film
Cilacap – Khoirul Anam, mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) TA 2021, melaksanakan KKN yang berlangsung selama 45 hari di desanya sendiri, Desa Babakan, Kecamatan Kawunganten, kabupaten Cilacap. Pelaksanaan KKN dimulai sejak 4 Januari hingga 16 Februari 2021.
KKN periode ini disebut juga KKN pulang kampung. Pasalnya, program yang biasanya dilaksanakan secara berkelompok dialihkan menjadi kegiatan individu dan berlokasi sesuai desanya masing-masing.
Tema yang diangkat pada KKN tahun 2021 ini adalah “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)” dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) Nissa Kussariana, S.Kes, M.Si.
Program yang dibawakan adalah “Revitalisasi Peran Rumah Baca Babakan Juara (RBBJ) guna Meningkatkan Literasi Warga Desa”. Program ini tercetus saat Anam, sapaan akrabnya, melaksanakan survei dan observasi di pekan pertama KKN. “Saya mendapati adanya rumah baca, yang di situ tersedia buku-buku. Namun keberadaanya tidak optimal. Dengan pertimbangan latar belakang saya sebagai mahasiswa Sastra Indonesia, sehingga saya cetuskan program bertemakan peningkatan literasi.”
Terkait dengan rumah baca, Anam membuat katalog koleksi buku dengan tujuan masyarakat dapat lebih mudah memilih buku yang akan dibaca atau dipinjam. Selain itu ia juga mengkategorikan buku koleksi dalam berbagai kelompok seperti self improvement, novel/prosa, sastra, agama, hiburan, biografi, pengetahuan umum, pelajaran sekolah, dan agama. Dalam hal mem-branding keberadaan RBBJ, Anam membuat banner baru dan mempromosikan di akun media sosial pribadinya.
Selain berkutat dengan kegiatan kepustakaan, pria kelahiran Cilacap ini berkreasi mencoba berbagai literasi lain. Membuka ruang belajar bersama untuk siswa terdampak pandemi hingga praktik membuat film sekaligus mengunggahnya di youtube channel. Kegiatan yang mengundang perhatian warga adalah diskusi kreatif “Pemuda Desa, Film, dan Sinematografi”. Diskusi ini berlangsung pada Jumat, 29 Januari 2021 dan diikuti oleh pemuda desa.
“Mudah-mudahan dengan adanya diskusi ini, bisa menggali bakat-bakat terpendam pemuda desa. Sebenarnya kita potensi. Hanya perlu dipantik dan diberi ruang. Dan acara ini adalah salah satu medianya. Ayo, kita berkontribusi dengan potensi yang kita miliki untuk kemajuan desa. Tidak hanya dalam arti sempit membuat film, tetapi dalam bentuk postif yang juga sesuai kempetensi yang dimiliki.” Tutur Syamsul Hidayat, salah satu tokoh pemuda senior dalam menyampaiakan apresiasi sekaligus harapannya.
Khoirul, satu-satunya pemuda desa yang berkuliah di kampus negeri ini juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat untuk mengadakan lomba permainan tradisional. Lomba yang dikompetisikan adalah blodor (gobak sodor) dan sekolah-sekolahan. “Dengan diadakannya lomba ini, tujuannya adalah memperkenalkan permainan tradisional yang sejatinya kaya akan nilai kearifan lokal, akan tetapi sudah tidak dikenali lagi oleh anak-anak generasi sekarang. Selain itu sebagai upaya untuk mengalihkan ketergantungan anak-anak pada game-game dan sosial media yang ada di gadget.” Imbuh Syamsul Hidayat. Program KKN yang merujuk pada peningkatan literasi diparipurnakan dengan acara nonton film bareng pada hari yang sama dilaksanakannya lomba permainan tradisional, Ahad, 7 Februari 2021. Film yang diputar adalah film karya seniman lokal produksi Racavana Film, yang berjudul Singsot. Film ini dipilih karena meng-entertain dan mengedukasi penonton. Setelah nonton bareng ditambahkan acara kuis dan pembagian hadiah dan door prize.