Mahasiswa Jepang Ajari Warga Ngringo Penyortiran Sampah Ala Jepang
Karanganyar (7/2) — Mahasiswa program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah masa pandemi Covid-19. KKN tim 1 periode 2021 tersebut mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Sejalan dengan tema tersebut, mahasiswa asal Ngringo, Kabupaten Karanganyar tersebut melaksanakan program kerja KKN yang kedua, yaitu “Sosialisasi Penyortiran Sampah Ala Jepang (Pisahaje) Melalui Video di Media Sosial”.

Program kerja tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 5 dan 7 Februari 2021 di wilayah RW 6, Desa Ngringo. Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pada hari Jumat (5/2) telah dilaksanakan kegiatan berupa pembagian poster mengenai penyortiran sampah ala Jepang kepada beberapa warga sekaligus penempelan poster di beberapa tempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan cara door to door dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan mencegah timbulnya kerumunan. Jadwal pembagian dan penempelan poster yang semula dijadwalkan pada hari Sabtu (6/2) mengalami perubahan jadwal karena adanya program “Jateng di rumah saja” pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021. Dua hari berselang, pada hari Minggu (7/2) telah dilaksankan kegiatan berupa pembagian link video penyortiran sampah ala Jepang kepada warga secara daring melalui grup WhatsApp di tiap RT. Metode door to door dan daring ini dipilih untuk dapat menjangkau lebih banyak warga di dalam sosialisasi program tersebut.

Diharapkan dengan dilaksanakannya program “Sosialisasi Penyortiran Sampah Ala Jepang (Pisahaje) Melalui Video di Media Sosial” tersebut, masyarakat RW 6, Desa Ngringo dapat lebih memahami arti penting kebersihan lingkungan serta mampu untuk memilah sampah ke dalam beberapa jenis di tingkat rumah tangga. Sejalan dengan harapan mahasiswa program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang tersebut, Anisa Yuliana (20), warga RT 5/ RW 6 mengatakan “Baik sekali sudah mengingatkan pada masyarakat untuk tidak mencampur sampah yang bisa dibakar, tidak bisa dibakar, maupun didaur ulang”. Beberapa warga lain, seperti Dwi Puji (57) dan Atik Sulistyo (55), warga RT 4/ RW 6 juga mengatakan hal yang senada, bahwa program “Sosialisasi Penyortiran Sampah Ala Jepang (Pisahaje) Melalui Video di Media Sosial” tersebut sangat bermanfaat bagi warga dan menambah wawasan warga mengenai penyortiran sampah ala Jepang.
Penulis: Felix Reviandy Tyas Putra
DPL: Dr. Ir. Eny Fuskhah, M.Si