PERESMIAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DUSUN BORO LOR DESA KEDUNGRINGIN
Semarang (13/2), Balai Desa Kedungringin dipenuhi oleh segenap perangkat desa, dusun, para pengurus PKK, dan warga Dusun Boro Lor untuk menyaksikan pengesahan POSDAYA Dusun Boro Lor Desa Kedungringin. Acara dimulai pukul 09.00 pagi dibuka dengan sambutan oleh Pak Sigit Pramono selaku Kepala Desa Kedungringin.
Sebelum masuk ke acara inti, para hadirin diberikan informasi dan pengetahuan-pengetahuan penting mengenai POSDAYA, pilar-pilar yang ada, kegunaan, manfaat, tujuan, dan gambaran umum. Dengan adanya POSDAYA ini di Dusun Boro Lor, kepala desa berharap bahwa dapat digunakan sebagai dusun percontohan untuk POSDAYA di Desa Kedungringin dan dapat secepatnya diaplikasikan ke dusun-dusun lain di Desa Kedungringin.
Selain sosialisasi mengenai POSDAYA, mahasiswa juga mensosialisasikan mengenai tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu pilar POSDAYA di bidang kesehatan. Percontohan tanaman obat yang ditanam di salah satu kebun di Dusun Boro Lor ini terdiri dari tanaman seperti jahe, kunyit, kencur, kunci, lengkuas, kumis kucing, kunyit putih, jahe merah, sereh, sirih, pandan, dan lidah buaya. Tanaman-tanaman obat ini dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti diare, demam, cacar, batuk, hipertensi, diabetes sehingga warga tidak perlu repot pergi ke puskesmas. Pada sosialisasi yang ada di Balai Desa kali ini, mahasiswa juga mengingatkan mengenai pentingnya
Pada kegiatan POSDAYA ini, tim 1 KKN Universitas Diponegoro bergerak di empat pilar yaitu pilar kesehatan, lingkungan, pendidikan dan ekonomi. Pada pilar kesehatan, dilakukan penanaman tanaman obat sebagai taman percontohan untuk masyarakat. Tanaman-tanaman tersebut dikumpulkan dari pekarangan warga setempat dan ditanam di taman yang dibuat khusus di Dusun Boro Lor, serta penamaan pada masing-masing tanaman agar mudah dikenali. Pada pilar pendidikan, tim KKN memberikan berbagai macam alat peraga edukatif serta melakukan kunjungan ke PAUD setempat. Pada pilar ekonomi, dilakukan pengembangan produk umkm lokal berupa kripik singkong dan pisang. Di pilar lingkungan, masalah sampah yang menjadi permasalahan utama desa saat ini berusaha diatasi, dengan pemberian proposal pengadaan bank sampah untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan harga jual barang-barang yang sebelumnya tidak bernilai.
Acara kemudian diakhiri dengan peresmian POSDAYA Dusun Boro Lor oleh Kepala Desa Kedungringin, ditambah dengan penyerahan peta administrasi, peta tata guna lahan, peta kerentanan gerakan tanah, proposal pengadaan perpustakaan desa, dan juga proposal pengadaan bank sampah Dusun Boro Lor untuk mengatasi permasalahan sampah oleh mahasiswa KKN TIM 1.