Manfaatkan Limbah Lumut Kolam, Mahasiswa Ajak Petani Jahe untuk kembali ke alam

Jatisawit, Bumiayu, Brebes (08/02/2021), era normal baru yang sedang kita jalani membuat segilintir orang memaksimalkan serta menggunakan bahan pengganti lain yang tentunya mudah dan murah, hal tersebut dapat dilakukan pula pada sektor pertanian, terlebih pertanian tanaman obat salah satunya yakni tanaman Jahe. Dalam masa normal baru, terjadinya peningkatan konsumsi tanaman obat  seperti tanaman Jahe, guna meningkatkan daya tahan tubuh. Namun para petani Jahe kewalahan dalam menanam dan memupuk tanamanya, dimana beberapa jenis pupuk cukup mahal. Perlunya inovasi serta kreasi dari pembuatan pupuk yang ramah lingkungan dan mudah untuk dibuat. Hal tersebut membuat salah satu mahasiswa KKN Undip untuk mengkreasikan ‘Pupuk Organik Cair ‘ berbahan lumut kolam serta bahan lainya yang mudah didapat dan tentunya harga sangat terjangkau. Pemanfaatan bahan yang selama ini banyak orang tidak tahu kandunganya perlu dimaksimalkan. Berdasarkan Litbang Kementrian Pertanian, masa tanam Jahe yang berlangsung selama 8 bln, tentunya perlu strategi dalam pemupukan dan variasi penggunaan pupuk cair.

Memberikan penjelasan video tutorial pembuatan pupuk organik cair

Dengan memanfaatkan bahan bahan yang mudah dijangkau dan tentunya murah, terlebih ramah lingkungan. Pupuk organik cair dari lumut kolam tentu menjawab pertanyaan para petani, proses pembuatanya yang sangat mudah diterapkan dan tidak terlalu memerlukan teknologi khusus, hanya dengan melakukan proses fermentasi. Bahan bahan yang digunakan antara lain, Air Kelapa Muda 3 buah, Bawang Merah 2 ons, MSG (50gr), Lumut Kolam, Kapur Sirih, Tanaman Apu Apu.

Beberapa Bahan yang dibutuhkan
(sumber: pangkalanjaya.com)
Memanen Lumut dari Kolam Ikan

Penggunaan Lumut sebagai bahan baku Hal tersebut sejalan dengan prinsip SDGs 12, yakni proses untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, kita harus segera mengurangi jejak ekologis kita dengan mengubah cara kita memproduksi dan mengonsumsi barang dan sumber daya. Pertanian adalah pengguna air terbesar di seluruh dunia, dan irigasi sekarang mengklaim hampir 70 persen dari semua air tawar untuk digunakan manusia. Salah satu yang bisa dilakukan dalam mencapai SDGs 12 yakni dengan memanfaatkan limbah serta bahan organik yang mudah terurai, dengan begitu kita sebagai masyarakat awam serta petani turut andil dalam gerakan tersebut

SDGs point 12
(sumber:Goal 12 | Department of Economic and Social Affairs (un.org))

Penulis: Muhammad Yusuf Baiquni (Oseanografi – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Dosen Pembimbing Lapangan : Nissa Kusariana, S.K.M., M.Si