INOVATIF!! Mahasiswa Undip bantu Staff Perencanaan Desa memetakan Ruang Terbuka Hijau dengan Komputasi Awan
Jatisawit, Bumiayu, Brebes (09/02/2021), pembukaan lahan dan pertanian tidak bisa dipungkiri. Meningkatnya jumlah penduduk Desa , merupakan suatu problema yang harus disikapi dengan bijak serta melihat jauh kedepan, bahkan hingga 100 tahun kedepan. Seperti dilansir dalam PTPSW BPPT (Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah), menyebutkan bahwa Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan sangat ditentukan perencanaan yang baik. Untuk menyusun perencanaan yang baik diperlukan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar penetapan target dan tujuan yang ingin dicapai. Kesalahan data dan informasi baik yang menyangkut keakuratan dan ketepatan waktu yang digunakan sebagai input mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan berguna atau bahkan merugikan apabila perencanaan tersebut diimplementasikan. Berangkat dari itu, Mahasiswa KKN Undip ikut andil dalam mewujudkan ketersediaan informasi terkait dengan pertanian dan ruang terbuka hijau. Pembangunan desa tidak lepas dari peran pemetaan skala mikro (mandiri) untuk mempercepat perumusan perencanaan wilayah desa, hal tersebut sejalan dengan program perencanaan yang diusung oleh Kemendes PDTT. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Menteri Kemendes PDTT , Abdul Halim atau yang akrab disapa Gus Menteri ini menyampaikan agar dana desa bisa dirasakan oleh seluruh warga. Oleh karena itu, pihaknya telah menentukan arah kebijakan pembangunan desa ke depan dengan berbasis SDGs Desa. “Inilah yang kemudian harus menjadi rujukan kita membangun desa itu bagaimana, ya pakailah referensi SDGs Desa. SDGs Desa itu memberikan dua arah, pertama arah pembangunan kewargaan yang kedua arah pembangunan kewilayahan. Karena, dua arah ini yang harus dibangun,” jelasnya. Hal tersebut sesuai dengan poin SDGs nomor 15, tentang ‘Life on Land‘ yang mana menjelaskan bahwa manajemen lahan serta ekosistem darat perlu ditingkatkan serta integrasi dengan banyak pihak
Dengan menggunakan teknik komputasi awan yang tidak terlalu banyak memakan kapasitas memori serta spesifikasi Laptop yang tinggi, hanya membutuhkan internet dengan koneksi yang cukup tinggi, maka data yang dibutuhkan sudah bisa didapat. Selanjutnya pihak desa dapat memanfaatkan informasi terkait dengan perencanaan wilayah desa berdasarkan peta ruang terbuka hijau yang sudah disajikan. Harapan kedepanya pihak desa dapat memaksimalkan teknologi yang ada serta untuk terus berinovasi dalam perkembangan zaman yang berlangsung sangat cepat.
Penulis: Muhammad Yusuf Baiquni (Oseanografi – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)
Dosen Pembimbing Lapangan : Nissa Kusariana, S.K.M., M.Si