STOP PENYEBARAN COVID-19, MAHASISWA KKN UNDIP TIM 1 2021 MEMBUAT TOUCHLESS HANDSANITIZER YANG EFISIEN DAN EFEKTIF

SEMARANG (21/1) – Di tengah pandemi Covid-19, Universitas DIponegoro tetap melakukan Kuliah Kerja Nyata dengan sistem yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya dimana pada tahun ini, dilaksankan secara online. KKN dilaksanakan di masing-masing daerah tempat tinggal mahasiswa. Namun, pelaksanaan KKN tersebut tetap menjalani protokol kesehatan dengan memerhatikan 5M (memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi) dan tetap mengukuti aturan pemerintah. Dikarenakan pelaksanaan KKN dilaksanakan secara individu, mahasiswa memiliki program kerja masing-masing minimal 2 dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid 19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)”.

Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa KKN adalah pembuatan Touchless Handsanitizer. Tujuan pembuatan alat tersebut adalah untuk mencegah penyebaran virus corona yang saat ini semakin hari jumlah pasien positifnya semakin meningkat. Untuk lokasi penempatan alat tersebut pada tempat-tempat ibadah yang ada di daerah Kelurahan Bulusan. Pemilihan tempat ibadah sebagai lokasi penempatan Touchless Handsanitizer karena tempat ibadah merupakan salah satu tempat rawan penyebaran Covid-19 karena berkerumun dan tidak dapat dihindarkan. Maka dari itu, tempat ibadah merupaka salah satu upaya yang tepat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sistem dari alat tersebut menggunakan sensor infrared. Sensor tersebut merespon gerakan di depan input sensornya. Alat ini menjadi efektif karena tidak adanya kontak dengan tangan saat mengeluarkan cairan handsanitizer guna mencegah penyebaran virus. Selain itu, alat ini memiliki ukuran yang kecil sehingga lebih efisien digunakan dan dibawa kemana-mana. Namun, kelemahan dari alat ini adalah penempatannya yang harus berada di dalam ruangan karena sensor tersebut menjadi kurang merespon jika terkena cahaya matahari. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan sensor yang digunakan untuk kedepannya.



Penulis: Adin Dhia Danu Ega, Teknik Mesin 2017
Dosen pembimbing: Nuryanto Rasha, S.Gz., M.Gizi