Ulur Tangan Hadapi Pandemi, Mahasiswa UNDIP Membuat Alat Injak Hand-Sanitizer Otomatis untuk Warung UMKM
Tawangmas, Semarang (10/02/2021) – Pandemi Covid-19 membawa pengaruh besar pada sektor ekonomi dan pembangunan, tak terkecuali bagi para pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, pemilik UMKM harus tetap menjalankan usahanya guna mempertahankan sumber penghasilan mereka. Namun, di saat yang bersamaan, penjual juga wajib memastikan kebersihan dan ketertiban warung makan miliknya dalam menjalankan protokol kesehatan, sehingga pembeli tidak akan ragu untuk tetap membeli barang dagangan di sana.
Permasalahan yang ditemukan oleh mahasiswa pada salah satu warung UMKM di RW 08, Kelurahan Tawangmas, Kecamatan Semarang Barat ini ialah kurangnya penyediaan fasilitas pencegahan Covid-19. Hal ini tidak hanya menimbulkan bahaya tertular virus Covid-19 bagi penjual, namun juga masyarakat yang datang untuk membeli produk yang disediakan.
Pada tahun 2020, Satgas Pencegahan dan Penanggulangan BPOM telah merilis anjuran keamanan pasca-pandemi di area warung makan dalam buku panduan upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19; salah satunya yaitu pentingnya fasilitas sanitasi bagi tiap individu; baik menuci tangan dengan air dan sabun maupun penyediaan hand-sanitizer.
Untuk memberikan rasa tenang dan aman serta mencegah penyebaran virus, maka dalam program KKN Tim 1 UNDIP 2021, Audrey Tara Dianagri (penulis) memberikan alat injak hand-sanitizer otomatis pada warung makan UMKM agar dapat memudahkan para pembeli dan juga penjual dalam melakukan gerakan sanitasi. Tujuan utama dari sistem alat injak hand-sanitizer otomatis ini ialah untuk mengurangi kontak fisik / sentuhan antarindividu. Selain itu, mahasiswa juga memberikan poster infografis yang befungsi untuk menghimbau kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya-upaya pencegahan Covid-19.
Berikut merupakan dokumentasi mahasiswa saat membuat dan memodifikasi alat injak hand-sanitizer otomatis;
Bahan dasar utama dari alat injak ini yaitu besi baja hollow, dengan harapan agar dapat bertahan lama dan awet terhadap cuaca. Pada ilustrasi di atas dapat dilihat bahwa pada bagian pedal injakan diberi warna oranye yang kontras, tujuannya ialah untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan alat tersebut. Selain itu, dengan memutar tuas yang terdapat di bagian belakang wadah penyimpanan botol, alat injak ini dapat menyesuaikan ukuran atau jenis botol apapun. Dengan ini apabila penjual terkendala untuk melakukan pengisian ulang pada botol ukuran 100ml yang sudah disediakan oleh mahasiswa, maka penjual dapat menggunakan hand-sanitizer apapun yang dapat ditemukan di toko-toko terdekat terlebih dahulu.