Pembelajaran Daring Membawa Dampak Buruk? Mahasiswi UNDIP Berikan Edukasi Melalui Webinar
Semarang (07/01). Sejak pemerintah memberlakukan WFH (Work From Home) pada awal tahun 2020 hingga saat ini, metode pendidikan yang sebelumnya berupa tatap muka luar jaringan berubah menjadi online class (kelas online), sehingga para pengajar dan pelajar baik SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa memaksimalkan penggunaan platform pendidikan berbasis daring. Platform seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams yang biasa digunakan untuk tatap muka dalam jaringan, atau penggunaan Zenius, Ruang Guru, dsb yang digunakan untuk mempelajari materi-materi pendidikan, atau bahkan penggunaan media sosial seperti Whatsapp dalam berkomunikasi antar pengajar dan pelajar sudah tidak asing di telinga kita. Tetapi nyatanya penggunaan platform daring selama masa pandemi meningkatkan resiko bahayanya terkena paparan radiasi elektromagnetik dari gawai jika terlalu lama dan intens digunakan.
Di wilayah Ngaglik Baru terdapat beberapa pelajar yang aktif dalam kegiatan belajar daring, oleh karena itu, saya Priska Tampai sebagai mahasiswi Universitas Diponegoro yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di bawah bimbingan Bapak Bagus Rahmanda, S.H., M.H. melakukan kegiatan sosialisasi dalam jaringan kepada para pelajar yang menggunakan metode belajar tersebut. Bentuk dari sosialisasi ini berupa webinar (seminar dengan web) dengan tema “Radiasi Elektromagnetik Selama Online Class?”. Webinar dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Februari 2021, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pelajar terutama orang tua akan penggunaan gawai dengan lebih bijak dengan menerapkan tips-tips yang telah diberikan. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa-siswi dalam pemahaman terhadap bahayanya radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dari gawai selama penggunaan berlebihan.
Selama kegiatan webinar berlangsung, partisipan banyak memberikan pertanyaan dan memberikan respon positif berupa antusiasme yang diberikan.