FANTASTIS !!! TINGKATKAN KEMAMPUAN SARAF MOTORIK ANAK HANYA DENGAN BERMODAL SELEMBAR KERTAS
Semarang (12/02), Pandemi Covid-19 yang mewabah di indonesia hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan adanya kabar baik penurunan pada jumlah kasus positif. Hal ini tentu mendatangkan berbagai dampak bagi seluruh kalangan usia. Mulai dari usia dewasa hingga anak-anak. Anak-anak di masa pandemi, tidak dapat melaksanakan proses pendidikan dan belajar sebagaimana mestinya. Sistem pembelajaran tatap muka sebagaimana biasanya tidak dapat dilakukan, melainkan diganti dengan sistem “Belajar dari Rumah”. Sistem belajar dari rumah ini dilaksanakan dengan menggunakan media online seperti whatsapp group maupun converence . Sistem yang berbeda ini tentunya dapat membawa dampak positif maupun negatif. adanya sistem online tentu dapat menimbulkan kejenuhan pada peserta didik, utamanya adalah peserta didik sekolah dasar. Siswa SD identik dengan keaktifan dan kekreatifannya saat belajar, namun dengan sistem online tentunya hal tersebut tidak didapatkan. Berkaca pada hal tersebut adanya pelatihan ketrampilan diperlukan guna meningkatkan kesehatan mental anak serta untuk melatih kemampuan motorik anak di masa pandemi.
Pelatihan yang dapat diaplikasikan guna mendukung perkembangan saraf motorik anak di masa seperti sekarang ini salah satunya adalah pelatihan seni melipat dan menggunting kertas ala Jepang “Origami dan Kirigami”. Manfaat besar dibalik seni sederhana ini tentunya sudah tidak perlu diragukan lagi, terbukti dengan banyaknya penelitian yang mengungkap bermacam nilai positif utamanya bagi anak-anak. Ini lah yang dilakukan salah seorang mahasiswa Kuliah kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) bernama Amanda Rizky Ayuningtyas yang saat ini sedang menempuh studi S1 Bahasa & Kebudayaan Jepang. Dilaksanakan pada hari Senin, 8 Februari 2021, Program pelatihan ini ditujukan untuk anak-anak yang bertempat tinggal di RT 02/ RW 02 Kelurahan Jatingaleh Kecamatan Candisari Kota Semarang.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan jumlah partisipan yang terbatas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Diawali dengan membagikan panduan tutorial serta kertas warna kepada anak-anak, acara kemudian dilanjutkan dengan membuat kerjinan kertas origami dan kirigami bersama-sama. Diikuti dengan antusias dari awal hingga penghujung acara, pelatihan ini diharapkan mampu menjadi stimulus bagi perkembangan saraf motorik pada anak- anak usia sekolah dasar dan menjadi obat penghilang rasa jenuh di sela-sela aktivitas Belajar dari Rumah.
Amanda Rizky Ayuningtyas
S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang