Stigma Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Mahasiswi Undip Sosialisasikan Bahaya Stigma yang Dapat Menghambat Penanganan Covid-19

SEMARANG (11/02) Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I yang diadakan oleh Universitas Diponegoro, Nabila Tasya, salah satu peserta KKN berkesempatan membantu Warga RT II, RT V, Kelurahan Tembalang untuk meningkatan pengetahuan warga mengenai bahaya stigma Covid-19 dan pentingnya menjaga diri di masa pandemi ini. Tindakan ini direalisasikan melalui kegiatan Sosialisasi yang bertempat di rumah ketua RT II, dikarenakan adanya himbauan dari ketua RW V untuk tidak mengumpulkan warga selama masa pandemi masih berlangsung, maka materi-materi sosialisasi hanya disampaikan kepada ketua RT II selaku perantara antara peserta KKN dengan warga setempat. Kegiatan ini berlangsung di rumah ketua RT II pada  Rabu (03/02/2021). Materi yang disampaikan berupa bentuk-bentuk Stigma social yang telah terjadi di berbagai belahan dunia, bahaya dari stigma social penderita Covid-19 terhadap penanganan Covid-19 di Indonesia, dan materi-materi lainnya. Pada saat kegiatan berlangsung, pemaparan materi dibantu dengan leaflet yang memiliki tema ‘CORONA BUKAN AIB’, mahasiswi mengisi leaflet dengan informasi-informasi mengenai Stigma social Covid-19, salah satunya adalah fakta-fakta menarik seputar berita hoax yang sering beredar di tengah masyarakat dan social media.

ilustrasi leaflet

Leaflet digunakan sebagai media visual yang dapat membantu peserta sosialisasi dalam memahami pemaparan informasi dari mahasiswi. Sebagai media dari penyampaian materi yang dikumpulkan oleh mahasiswi, maka di akhir kegiatan sosialisasi mahasiswi menitipkan dua puluh lima leaflet tambahan kepada ketua RT II untuk dibagikan kepada warga setempat.

prosesi penyerahan leaflet untuk warga RT II, RW V, Kelurahan Tembalang

Pemasangan spanduk di beberapa titik utama jalan masuk dan keluar area RW V yang dibantu oleh kepala keamanan dari RW V juga dilakukan sebagai bagian dari serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan warga dalam menjaga diri di masa pandemic ini. Total ada 2 buah spanduk yang dipasang, kedua spanduk berisi mengenai gerakan 5M yang telah di sosialisasikan kepada masyarakat. 5M ini mencakup, memakai masker saat berada di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara berkala, menjaga jarak saat di muka umum, menjauhi kerumunan ketika berada di area public, dan terakhir mengurangi kegiatan di luar rumah jika tidak ada kepentingan.


pemasangan spanduk 5M di RW V

Penulis: Nabila Tasya

Dosen Pembimbing: Muhammad Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A