Mahasiswa KKN UNDIP bagi – bagi Hand Sanitizer GRATIS demi kesehatan negeri yang lebih baik

Candi, Bandungan ( 12/02/2021 ) – Sudah hampir satu tahun lamanya virus corona menjadi trending di berbagai media dan tentunya dalam masyarakat . Pandemi COVID-19 yang merajalela ini terus menerus menaikkan angka pasien positif.  Pemerintah terus mengupayakan cara untuk mengurangi jumlah pasien yang positif, mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), WFH (Work From Home) hingga sekolah metode daring. Namun, itu semua tergantung pada masyarakat yang patuh tidaknya melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin.

Dusun Ngablak, Desa Candi, Kec.Bandungan merupakan salah satu zona hijau Corona. Salah satu upaya untuk mempertahankan posisi tersebut, Mahasiswa KKN UNDIP berinovasi untuk menciptakan Desa Siaga COVID-19 dengan cara membagikan Hand Sanitizer berbahan dasar alami buatan sendiri kepada fasilitas umum yaitu warung.

Mengapa warung dipilih sebagai objek pemberian Hand Sanitizer?

Warung merupakan tempat utama bertemunya seseorang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tentunya banyak orang yang mengunjungi warung, tak hanya orang dewasa yang membeli bahan makanan, namun juga anak-anak yang sekedar membeli jajan.

Selain itu, dilakukan edukasi dengan penempelan poster pentingnya protokol kesehatan dengan disiplin 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) di warung untuk memudahkan dilihat oleh masyarakat.

Gambar 1 penempelan poster di tempat umum (warung)

Gambar 2 pembuatan hand sanitizer alami

Gambar 3 pemberian hand sanitizer kepada warung

“Makasih buat Mahasiswi KKN UNDIP karena sudah memberikan Hand Sanitizer, ini sangat bermanfaat banget di waktu pandemi seperti ini, karena kalau ada orang yang mau beli kan harus menyerahkan uang, jadi kita harus menggunakan seperti ini agar lebih aman, menggunakan hand sanitizer ini juga lebih mantap dan tidak ragu karena pandemi Covid-19 ini kan berbahaya. Terimakasih KKN UNDIP”, ujar Bapak Sugiyono, salah satu pemilik warung di Dusun Ngablak.

Penulis : Mita Uswatun Chasanah, Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro