Bauran Pemasaran: Modal Awal Desa Pariwisata Kampung Sejarah Angkringan

Semarang (13/02/2021) – Kampung Sejarah Angkringan merupakan satu potensi pariwisata berbasis kuliner dan budaya pada Kabupaten Klaten. Sebagai Desa yang diproyeksikan untuk menjadi suatu sentra kegiatan pariwisata, Desa Ngerangan terkhusus Dusun Sawit atau yang lebih dikenal sebagai Desa Sejarah Angkringan, pasti akan melahirkan banyak produk-produk baru maupun memgembangkan produk yang sudah ada. Namun, kedua hal tersebut seringkali tidak diimbangi dengan rencana dan orientasi pemasaran yang baik.

Tiap produk baik produk baru maupun hasil pengembangan, harus memiliki kemampuan untuk dapat diterima oleh pasar dalam hal ini diterima oleh wisatawan yang akan datang nantinya. Oleh karenanya, seluruh masyarakat, terkhusus para pelaku usaha dan angkatan produktif pada Dusun Sawit ini perlu memahami “bauran pemasaran”. Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran taktis yang digunakan untuk mencapai sasaran respon pasar yang diinginkan.

Melihat keadaan ini, maka saya sebagai anggota tim 1 KKN Tematik Desa Ngerangan Universitas Diponegoro, mengadakan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya mengetahui ketujuh faktor atau unsur dalam bauran pemasaran. Faktor produk, tempat, harga, promosi, SDM, proses, dan tampilan; sebagai ketujuh unsur dalam bauran pemasaran tersebut perlu dipahami bersama-sama oleh seluruh masyarakat yang akan mengadakan suatu usaha.

Namun, pengetahuan mengenai aspek pemasaran ini juga tidak hanya selesai sampai di sini saja. Menurut “Mister” Gugun sebagai salah satu penggiat dan pendamping masyarakat di sana, perlu adanya edukasi lebih jauh lagi mengenai pemasaran secara umum dan pemasaran digital secara khusus kepada seluruh angkatan produktif Dusun Sawit. Kiranya hal tersebut dapat menjadi perhatian bersama baik dari pemerintah dan progam-program lain yang akan diadakan di Dusun Sawit.